Di luar negri kebudayaan Jawa termasuk salah satu budaya dari Indonesia yang paling banyak digemari. Budaya Jawa yang diminati di luar negeri seperti Wayang kulit, Keris, Batik, Kebaya, dan Gamelan. Akan tetapi kali ini saya akan membahas atau membicarakan Provinsi Jawa Tengah yang merupakan jantungnya budaya jawa,Provinsi ini merupakan gudangnya kebudayaan.
Beribu-ribu macam jenis budaya ada di Provinsi ini. Karena pada zaman dahulu wilayah ini berdiri banyak kerajaan, baik kerajaan besar maupun kecil. Kerajaan yang  termasuk antara lain Kerajaan Mataram Hindu, Kerajaan Mataram Buddha (Syailendra), Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, Keraton Surakarta, dan Pura Mangkunegaran.Dan tiap-tiap kerajaan memiliki kebudayaan yang berbeda. Bahkan sebagian besar kebudayaan tersebut masih lestari hingga kini.
Dalam hal kebudayaan Provinsi Jawa Tengah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa (Kejawen). Budaya ini berasal dari suku bangsa Jawa yang mayoritas mendiami wilayah ini. Sebagai pusatnya adalah Keraton Surakarta. Pada kala itu di bagian dalam keraton bertumbuh berbagai cabang seni budaya. Oleh dasar itu, kebudayaan Keraton Surakarta dijadikan perkiraan bagi masyarakat Provinsi Jawa Tengah.Selain itu, di kawasan Provinsi Jawa Tengah terdapat kebudayaan Jawa Pesisir dan Banyumasan.Â
Di utara pantai Jawa Kebudayaan ini mendapat banyak pengaruh dari kebudayaan Islam. Sementara di bagian Banyumasan merupakan perpaduan antara kebudayaan Jawa, Sunda dan Cirebon. Bukti lain bahwa Jawa Tengah merupakan pusat kebudayaan adalah ditemukannya salah satu unsur kebudayaan manusia purba. Fosil hewan purba ini ditemukan di Sangiran Kabupaten Sragen. Di tempat yang sama juga ditemukan berbagai fosil manusia purba dan peradabannya. Hal ini menunjukkan bahwa budaya ini berkembang sebelum zaman Kerajaan Jawa Tengah.
Untuk penduduk Provinsi Jawa Tengah mayoritas adalah suku bangsa Jawa. Suku bangsa ini memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Jawa. Bahasa ini digunakan dalam aktifitas sehari-hari. Dan dalam aksara atau tulisan bahasa Jawa dinamakan huruf Jawa (Honocoroko). Banyak keanekaragaman bahasa Jawa yang berkembang di wilayah ini.Â
Keanekaragaman ini disebabkan perbedaan dialek.Pada dasarnya dialek bahasa Jawa terbagi ke dalam dua klasifikasi, yaitu dialek daerah dan dialek sosial. Dialek daerah didasarkan asal wilayah, watak dan istiadat setempat
Ciri khas rumah adatnya pun berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini dapat dibedakan menurut bentuk atap rumahnya. Ada 5 komposisi rumah adat Jawa Tengah, yaitu rumah limasan, joglo atau tikelan, panggangpe, kampung, dan tajug atau masjid.Â
Rumah adat tradisional secara lengkap terdiri atas beberapa bagian, yaitu pintu gerbang, pendopo, pringgitan, dalem, gandhok, dapur, dan lain-lain. Tiap-tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda. Akan tetapi tidak setiap jenis rumah memiliki bagian-bagian tersebut. Bagian rumah pendopo dan dalem terdapat pada bentuk joglo.
Jika berbicara mengenai pakaiaan masyarakat Jawa Tengah mengenal berbagai macam pakaian adat. Daerah Surakarta  menjadi simbol (identitas) busana adat di Provinsi ini.Pada pakaian adat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pakaian untuk bangsawan (kerabat keraton) dan pakaian untuk rakyat biasa.Pakaian adat untuk upacara pernikahan dikenal dengan nama Jawi jangkep untuk pria dan kebaya untuk wanita.Â
Masyarakat Jawa Tengah juga menggunakan pakaian adat berupa baju batik dan kain jarik yang dipakai pada saat upacara adat.Â
Untuk di era saat ini pakaian adat sudah tidak digunakan untuk kehidupan sehari hari namun masih bisa kita jumpai dalam acara adat seperti pernikahan dan saat memperingati hari kartini bagi para siswa sekolah bisanya juga disuruh untuk mengenakan pakaian adat.
Kesenian Tradisional Daerah Jawa Tengah
1. Seni Tari Tradisional Dearah jawa Tengah terbagi atas 2 jenis, yaitu tarian keraton dan tarian rakyat. Jenis tarian keraton berasal dari lingkungan keraton. Sedangkan tarian rakyat dipergelarkan dalam upacara-upacara adat.Salah satu contoh tarian keraton Surakarta yang terkenal yaitu tari Bedhaya. Disini kami contohkan macam macam tari yang ada di Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:Tari Bambang Cakil, Tari Gambyong, Tari Lengger, Tari Angguk, Tari Kuntulan, Tari Golek, Tari Bondan Dll.
2. Alat Musik Tradisional Jawa Tengah yakni gamelan. Komponen musik gamelan terdiri dari beberapa instrumen alat musik. Yakni melingkupi kendang, bonang penerus, saron, slenthem, bonang barung, gender, kempul, kenong, kethug, gambang, sitter, suling, rebab, keprak dan kepyang, bedug dan gong. Selain gamelan, di sejumlah daerah Provinsi Jawa Tengah juga ditemukan ragam perlengkapan musik lainnya, serupa rebana, tambur, calung, dan terompet. Alat-perlengkapan musik ini digunakan untuk menyertai kesenian khas daerah.
3. Kerajinan Tradisional Daerah Jawa Tengah memiliki berbagai bentuk seni kerajinan rakyat, diantaranya ukiran, batik, meubel, kerajinan perunggu, gerabah, gamelan, dan keramik. Dari sekian banyak kerajinan rakyat tersebut yang paling terkenal adalag batik. Yang menjadi magnet pusat batik tradisional Provinsi Jawa Tengah adalah kota Solo dan Pekalongan. Ada  banyak motif batik di provinsi ini. Motif batik yang ternama di khalayak antara lain corak parang, kawung, dan sawat atau lar.Di Kabupaten Jepara juga terkenal dengan kerajinan ukir kayunya. Pusatnya di Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan.
Masyarakat Jawa Tengah juga mengenal upacara tradisional atau adat yang diberi nama selamatan. Ada sejumlah ragam upacara ini, tergantung pada tujuan upacara yang dilakukan. Secara publik upacara resepsi dimaksudkan menjelang menjangkau keselamatan kehidupan dan terhindar dari segala macam gangguan, tunduk yang tampak maupun yang tidak tampak.Â
Upacara yang berhubungan dengan daur hidup dan upacara yang berhubungan dengan aktifitas masyarakat dalam lingkungannya ini bisa menandakan bahwa upacara tradisional di Jawa Tengah dikelompokkan menjadi 2.
Penduduk Jawa Tengah juga memiliki senjata tradisional diantaranya keris, pedang, tombak, gada, dan perisai. Keris sebagiannya  merupakan benda pusaka yang dianggap keramat dan sakti. Oleh karena itu, sebagian atau beberapa keris diberi nama tertentu.seperti, kyai Setan Kober milik Arya Penangsang , Kyai Sengkelat milik Sultan Hadiwijaya.Â
Ada 3 bagian keris, yaitu ukiran atau hulu keris, wrangka (rangka), dan wilahan. Keris dalam fungsinya atau kegunaannya berubah dari waktu ke waktu. Pada zaman dulu keris dugunakan sebagai senjata perang. Lalu, keris menjadi barang keramat dan barang pusaka yang dipuja. Sedangkan di era ekarang keris berfungsi sebagai pelengkap pakaian adat.
Demikian lah artikel mengenai kebudayaan dalam lingkup Jawa Tengah,sepatutnya kita sebagai generasi muda harus bangga akan budaya dan adat yang kita miliki. Jangan di lupakan lebih lebih  malah dihilangkan karena kebudayaan menjadi ciri khas kebanggan tersendiri bagi setiap-tiap suku.
References
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H