Mohon tunggu...
MuhammadFauziAlfachrezi
MuhammadFauziAlfachrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa aktif

Mahasiswa S1-Ilmu Sejarah di Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kala PNS Muslim 'Dipaksa' Bersedekah oleh Pak Harto, Gaji Dipangkas Tiap Bulan

8 Juni 2024   15:35 Diperbarui: 8 Juni 2024   16:03 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu pemotongan gaji yang berkaitan dengan kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) memicu kontroversi di kalangan masyarakat saat ini. Ternyata fenomena serupa namun tak sama dulu pernah dilakukan di zaman Pak Harto, tepatnya pada tahun 1982.

Diketahui bahwa pengurangan gaji PNS yang beragama Islam pada saat itu digunakan untuk mendirikan 999 masjid di Indonesia.

 Sejak tahun 1982, presiden Soeharto sengaja memotong sedikit gaji PNS yang beragama Islam untuk membangun masjid.

Dikisahkan oleh anak sulung presiden Soeharto, Siti Hariyanti Rukmana atau akrab dipanggil Mbak Tutut, ide itu bermula dari kegelisahan sang ayah setiap kali berkunjung dan blusukan ditemani ajudan dan pengawalnya ke daerah dan mendapati warga yang banyak meminta sumbangan di tepi jalan untuk membangun masjid.

Melihat situasi tersebut, ditemukan solusi dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Langkahnya adalah dengan mengajak umat Muslim untuk bersedekah secara kolektif. Namun karena kondisi ekonomi RI saat itu yang tidak bisa banyak membantu, maka terbesitlah ide patungan yang diambil dari potongan gaji PNS dan aparat militer yang beragama Islam. "Bapak pun meminta keikhlasan para pegawai negeri itu untuk dipotong gajinya. Ada yang dipotong Rp 50, Rp 100, Rp 500 dari besaran gaji," menurut penuturan mbak tutut lewat wawancara dari kanal youtube tanggal 9 Juni 2018 lalu.

Dana tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membangun masjid-masjid di seluruh penjuru Tanah Air.
"Bila ada yang menuding Pak Harto korupsi memotong gaji para pegawai negeri itu sama sekali tak benar. Almarhum hanya ingin mengajak umat Islam yang PNS dan anggota militer ikut beramal melalui Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila," ujar beliau.

Dari hasil potongan tersebut, berdirilah 999 masjid di seluruh Indonesia yang tersebar di beberapa provinsi yang diberi nama "Masjid Pancasila" dengan ciri khas atap segitiga bersusun. Masjid-masjid itu dibangun secara berkala selama 27 tahun lamanya. Masjid ke-999 yang merupakan masjid terakhir dibangun pada 9 September 2009 di Bekasi. Sampai saat ini, masjid-masjid Pancasila itu masih berdiri kokoh.

Berikut adalah ulasan tentang perbandingan pemotongan gaji terkait Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), yang menjadi kontroversi di masyarakat jika dibandingkan dengan sistem era Pak Soeharto dulu.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun