Tan Malaka atau Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka semasa hidup acap kali menjadi buronan di banyak negara dan sering kali dipenjara karena pemikirannya, yang kemudian mengilhami berdirinya Republik Indonesia. Karena selalu masuk dalam daftar buronan di berbagai negara, tidak mengherankan jika Tan Malaka memiliki hingga 23 nama samaran, seperti yang tercatat dalam buku "Tan Malaka: Bapak Republik yang Dilupakan".
Tan Malaka menggunakan banyak nama samaran sebagai bagian dari strategi untuk menyamar dan menghindari penangkapan oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang serta musuh politiknya. Dengan menggunakan nama-nama samaran yang berbeda, dia bisa berpindah-pindah tempat tanpa terdeteksi oleh pihak berwenang. Selain itu, menggunakan nama samaran juga membantu dalam berkomunikasi dengan berbagai kelompok revolusioner dan membangun jaringan secara rahasia. Hal ini menjadi penting karena Tan Malaka aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terlibat dalam berbagai kegiatan bawah tanah yang berisiko tinggi hingga sampai mempertaruhkan nyawanya.
Ia menggunakan nama Elias Fuentes yang merupukan nama samaran awal Tan Malaka ketika ia berada di Philipina, dan ketika di Singapura Tan Malaka mengguunakan nama Hasan Gozali.
Namun Tak lama dari Singapura, Tan Malaka pergi ke China.Tepatnya Tan Malaka pergi ke Shanghai China pada tahun 1930 dan menggunakan nama samaran Ossario.
Sejarah mencatat ketika pecah perang China-Jepang, Tan Malaka pun harus berpetualang lagi dari Shanghai menuju Hongkong, dan di Hongkong Tan Malaka menggunakan nama Ong Soong Lee.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H