Mohon tunggu...
Muhammad El Fath Devgan
Muhammad El Fath Devgan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

merupakan seorang mahasiswa dari universitas sumatera utara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Pramuka, Masih Relevan Kah Dengan Gen Alpha? Mengulas Balik Hakikat Gerakan Pramuka Yang Minim Peminat Di Zaman Modern Ini

26 Mei 2024   18:00 Diperbarui: 26 Mei 2024   19:07 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GERAKAN PRAMUKA

Gerakan Pramuka juga dikenal sebagai Gerakan Kepanduan.  Adalah suatu upaya pembinaan pemuda yang memiliki dampak secara global. Gerakan ini melibatkan berbagai organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk melatih fisik, mental, dan spiritual para pesertanya, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan kepramukaan yang menekankan aktivitas praktis di lapangan. Begitulah definisi Gerakan Pramuka secara umum. Gerakan Pramuka sangat berdampak bagi perkembangan pemuda-pemuda di seluruh dunia, khusus nya Indonesia. Dikarenakan di dalam Gerakan Pramuka di tanamkan norma norma yang positif guna meningkatkan kepribadian setiap individunya agar lebih mandiri dan aktif serta kreatif.

SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA

Gerakan Pramuka juga memiliki sejarah yang sangat luar biasa dalam pembentukannya, Gerakan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang Letnan Jenderal angkatan bersenjata Inggris Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, menyelenggarakan perkemahan kepanduan pertama (yang dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk menyelenggarakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking di Afrika Selatan dari serangan tentara Boer. Pasukannya kalah jumlah dibandingkan tentara Boer, sehingga Baden-Powell mengumpulkan sekelompok pemuda untuk dilatih menjadi tentara sukarela. Mereka membantu mempertahankan kota dengan tugas-tugas ringan tapi penting, seperti mengantarkan pesan dan berhasil mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Keberhasilan ini diakui dengan pemberian lencana kepada setiap anggota tentara sukarela, yang kemudian digunakan sebagai logo dari Gerakan Pramuka Internasional. Setelah itu, Baden-Powell menulis buku "Aids to Scouting" dan melakukan tur untuk mempromosikan pemikirannya, yang kemudian menghasilkan buku "Scouting for Boys" yang menjadi panduan kepramukaan edisi pertama. Gerakan Pramuka mulai dikenal di seluruh wilayah Inggris dan Irlandia setelah buku ini diterbitkan, dan gerakan Pramuka perlahan-lahan mulai diterapkan di seluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya. Metode organisasinya yang dikenal dengan sistem patroli menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu di antara mereka menjadi ketua kelompok tersebut. Ini adalah awal dari perkembangan Gerakan Pramuka yang kemudian menjadi organisasi besar dengan jutaan anggota di seluruh dunia.  

Gerakan Pramuka di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 dengan pendirian Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvindenj Organisatie (JIPO) di Jakarta pada tahun yang sama. Kedua organisasi ini kemudian bergabung menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926. Serangkaian peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia antara lain:

- Pidato Presiden/Mandataris MPRS pada tanggal 9 Maret 1961 di depan perwakilan organisasi kepanduan di Indonesia di Istana Negara, yang kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA.

- Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 pada tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak Indonesia. Tanggal 20 Mei kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

- Pernyataan perwakilan organisasi kepanduan di Indonesia yang bersatu dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961, yang kemudian ditetapkan sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

- Pelantikan Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari di Istana Negara pada tanggal 14 Agustus 1961, yang juga melibatkan defile Pramuka, yang kemudian ditetapkan sebagai HARI PRAMUKA.

APAKAH PRAMUKA MASIH RELEVAN DENGAN GEN ALPHA?

Gerakan pramuka masih eksis di Indonesia khususnya bagi kaum kaum milenial serta gen z, akan tetapi untuk anak anak gen ALPHA yang merupakan kelahiran tahun 2010-2025 dimana di zaman kelahiran mereka sudah sangat berkembang nya arus teknologi Gerakan Pramuka tidak begitu diminati bagi gen alpha. Karna generasi alpha hidup di zaman teknologi yang semakin berkembang baik itu social media dan games online yang sangat diminati oleh mereka (gen alpha) dengan duduk santai saja sudah bisa menghabiskan waktu luang nya. Bertolak belakang dengan Gerakan Pramuka yang kegiatan nya di luar ruangan yang membutuhkan tenaga ekstra untuk kegiatan nya. Maka jelas sudah anak anak dari gen alpha lebih memilih yang santai nyaman dan meng asikkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun