Mohon tunggu...
Mahfirotul Fitria
Mahfirotul Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi: membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Membaca Kritis dengan FBI (Flipbook Berita Interaktif) dalam Teks Berita

15 Juli 2024   21:24 Diperbarui: 15 Juli 2024   21:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun untuk memenuhi UAS mata kuliah Telaah Kurikulum, Media Pemebelajaran Flipbook Interaktif Bahasa Indonesia

Pengampu: Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh: Mahfirotul Fitria/34102200006

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Abstrak

Evolusi media berita dalam era digital dengan pemanfaatan flipbook untuk menyajikan konten secara interaktif. Flipbook tidak hanya mengenrich pengalaman membaca dengan visual dinamis, tetapi juga memperbolehkan penggunaan elemen seperti animasi, galeri foto, dan tautan langsung ke sumber informasi tambahan. Ini membuka peluang baru dalam penyampaian berita yang lebih menarik dan relevan di era digital yang terhubung. Penggunaan flipbook juga bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pembaca dengan fitur-fitur interaktif, memungkinkan mereka untuk berinteraksi lebih dalam dengan konten, menjelajahi topik lebih lanjut, dan memahami informasi secara menyeluruh. Artikel ini membahas langkah-langkah praktis untuk mengembangkan kemampuan membaca kritis dengan media flipbook berita interaktif (FBI).

Pendahuluan

Flipbook Berita Interaktif (FBI) sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif dan efektif memanfaatkan teknologi digital untuk menyajikan informasi berita secara menarik dan interaktif. FBI tidak hanya memperkaya presentasi visual berita dengan elemen seperti animasi, galeri foto, dan tautan langsung ke sumber informasi tambahan, tetapi juga memberikan pengalaman membaca yang dinamis dan informatif kepada pembaca.

Salah satu keunggulan FBI dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuannya untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis. Fitur-fitur interaktif dalam FBI memungkinkan pembaca, terutama siswa, untuk lebih aktif mengeksplorasi dan menganalisis konten berita. Proses ini memperdalam pemahaman mereka tentang materi yang dibaca dan membantu mengembangkan kemampuan kritis dalam menafsirkan dan mengevaluasi informasi yang disajikan.

Kemampuan membaca kritis sangat relevan dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, terutama mengingat banyaknya informasi digital yang tersebar cepat dan seringkali kurang diverifikasi. Penggunaan FBI sebagai alat pembelajaran memungkinkan siswa untuk melatih diri mereka dalam memahami berbagai perspektif, mengidentifikasi bias, dan mengambil keputusan berbasis bukti. Ini penting untuk membantu siswa menjadi pembaca yang lebih cermat dan kritis, keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia informasi digital yang kompleks saat ini.

Dengan demikian, FBI bukan hanya alat untuk menyampaikan informasi berita, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. FBI membekali siswa dengan keterampilan membaca kritis yang diperlukan untuk navigasi yang efektif dalam lautan informasi digital, serta membantu mereka menjadi pembaca yang lebih kritis dan bijak dalam memahami dan menafsirkan berbagai informasi.

Penelitian terdahulu

Amelia Fauziah (2024) mengeksplorasi  konsep  membaca kritis,  menguraikan  pentingnya  dalam  menghadapi  arus  informasi  yang melimpah  di  era  digital.  Melalui  analisis  konseptual dan  tinjauan  literatur, kami menyoroti peran penting pendidikan dalam memfasilitasi pengembangan   kemampuan   membaca   kritis   dan   mendorong   penerapan   praktik membaca kritis dalam berbagai konteks pendidikan dan kehidupan sehari-hari.   Penelitian   ini   menghasilkan   pemahaman   yang   lebih   mendalam tentang   bagaimana  membaca   kritis   dapat   menjadi   landasan  penting dalam membentuk individu yang cerdas, kritis, dan mampu berpikir secara mandiri dalam menghadapi informasi yang kompleks di era digital.

Safira Nur Rahma dkk (2024) menjadikan kegiatan membaca sebagai salah satu cara untuk mewujudkan kemampuan berpikir kritis. Menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini kemudian dilakukan untuk memperkuat analisis bahwa membaca merupakan kunci paling ajaib untuk bisa berpikir secara kritis melalui langkah demi langkah dalam upayanya. Langkah yang dapat diambil dari membaca adalah merangsang sel-sel otak hingga terbiasa berpikir, mewujudkan daya cipta, dan juga menambah penguasaan kosa kata.

Dessi Susanti dkk (2022) melakukan penelitian dengan judul E-Book dengan Memanfaatkan Flipbook Maker sebagai Multimedia pada Pembelajaran Berbasis E-Newspaper Literacy dalam Mengoptimalkan Critical Thinking Skills di Perguruan Tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengimplementasikan Ebook menggunakan Flipbook Maker Berbasis E_Newspaper Literacy. Penelitian  dilaksanakan  di Fakultas  Ekonomi  Universitas  Negeri  Padang, pada  kelas  Pengantar  Akuntansi.  Target  penelitian  ini  adalah terjadinya  peningkatan  critical  thinking  skill  mahasiswa  dengan  pemanfaatan  E-Book  menggunakan  Flipbook Maker Berbasis E-Newspaper Literacy melalui Case Method. Rancangan penelitian ini diuraikanmelalui 4 tahap, yaitu:  (1)  perencanaan,(2)  pelaksanaan,  (3)  pengamatan,  dan  (4)  refleksi. Keberhasilan penggunaan Ebook dapat dilihat dari pencapaian kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang telah melebihi target yang ditetapkan 60%.

Metodologi

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengutip sumber catatan yang sudah ada. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data deskriptif kualitatif adalah analisis data dengan cara interpretasi data dengan kata-kata. Analisis data dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data. Data yang dianalisis adalah data yang dihasilkan melalui metode dokumentasi.

Analisa

Membaca kritis menjadi kunci penting di era digital yang penuh dengan informasi. Era ini memungkinkan akses mudah terhadap berbagai informasi, tetapi juga menyertai dengan banjir informasi yang sering kali tidak akurat atau terpercaya. Dalam konteks ini, kemampuan membaca kritis tidak hanya memahami informasi secara pasif, tetapi juga aktif mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diterima. Hal ini penting karena informasi dapat tersebar dengan cepat dan mudah tanpa melalui proses verifikasi yang ketat, sehingga meningkatkan risiko menerima informasi yang salah atau bias.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, Flipbook Berita Interaktif (FBI) merupakan media pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk mengembangkan kemampuan membaca kritis. FBI memungkinkan akses interaktif terhadap teks berita, yang memperkaya pengalaman membaca dengan elemen-elemen visual dan tautan langsung ke sumber informasi tambahan. Ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, tetapi juga membantu siswa untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi dan menganalisis konten berita.

Membaca kritis bukan sekadar memahami teks, tetapi juga tentang mengembangkan kemampuan menjadi pembelajar mandiri, pemikir kritis, dan komunikator efektif yang mampu memecahkan masalah dengan solutif. Proses ini melibatkan membaca secara aktif dengan tujuan jelas, mengajukan pertanyaan kritis, menandai dan menulis ringkasan dari bagian penting teks, serta menganalisis struktur, gagasan utama, argumen, dan kredibilitas penulis. FBI, dengan fitur-fitur interaktifnya, mendukung semua aspek ini. Siswa dapat menelusuri berbagai perspektif dalam berita, mengajukan pertanyaan kritis tentang sumber dan keabsahan informasi, serta mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam melalui elemen multimedia yang mendukung teks.

Untuk mengembangkan kemampuan membaca kritis, ada beberapa tips yang dapat diikuti. Pertama, tentukan tujuan atau maksud utama Anda saat membaca. Apakah Anda ingin memahami informasi secara mendalam, mengevaluasi argumen, atau mencari fakta spesifik? Tujuan yang jelas akan membantu Anda memfokuskan perhatian pada aspek-aspek yang relevan dan penting dari teks yang Anda baca. Selanjutnya, selalu ajukan pertanyaan kritis saat membaca. Tanyakan pada diri sendiri siapa penulisnya, apa tujuan mereka, dan apakah ada bukti atau data yang mendukung klaim yang dibuat. Evaluasi sumber informasi dengan teliti untuk memastikan kehandalan dan keobjektifannya. Perhatikan juga struktur dan gaya penulisan, karena ini dapat mengungkapkan kecermatan dan profesionalisme dari penulis. Seiring dengan itu, bandingkan informasi yang Anda baca dengan sumber lain yang dapat dipercaya untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih lengkap. Diskusikan informasi tersebut dengan orang lain untuk mendengar berbagai sudut pandang yang mungkin berbeda. Terakhir, buatlah ringkasan atau catatan singkat setelah membaca untuk mengevaluasi dan menyimpulkan informasi yang paling penting dari teks tersebut.

Di tengah kemajuan teknologi, FBI muncul sebagai alat yang memungkinkan pembaca untuk lebih interaktif dalam mengeksplorasi dan memahami konten berita. Dengan fitur interaktif yang ditawarkan, pembaca dapat melihat lebih dalam berbagai perspektif, memilih informasi yang relevan, dan mengasah keterampilan analitis mereka dalam menghadapi informasi yang kompleks. Hal ini sangat mendukung pengembangan kemampuan membaca kritis dalam menghadapi lanskap informasi digital yang dinamis dan penuh tantangan.

Pemecahan

Untuk membangun kemampuan membaca kritis, diperlukan strategi dan praktik yang tepat. Selain itu, penggunaan teknik pemecahan masalah dapat membantu dalam melatih kemampuan berpikir kritis, sementara penekanan pada literasi informasi di seluruh kurikulum dapat membantu individu dalam mengembangkan kemampuan menilai kebenaran dan kredibilitas informasi yang mereka temui.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, Flipbook Berita Interaktif (FBI) merupakan media pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk mengembangkan kemampuan membaca kritis. FBI tidak hanya menyajikan berita dalam format yang menarik dan interaktif, tetapi juga memungkinkan siswa untuk menerapkan strategi membaca kritis melalui fitur-fitur interaktifnya. Dengan FBI, siswa dapat melibatkan diri dalam teknik pemecahan masalah dengan mengajukan pertanyaan kritis, menganalisis argumen, dan mengevaluasi sumber informasi secara langsung dari teks berita.

Penggunaan FBI dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat diintegrasikan dengan penekanan pada literasi informasi di seluruh kurikulum. Melalui FBI, siswa diajak untuk menilai kebenaran dan kredibilitas informasi yang mereka temui, dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti tautan ke sumber tambahan, galeri foto, dan animasi yang mendukung pemahaman konteks berita. Ini membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi informasi yang kuat, yang sangat penting dalam era digital saat ini.

Dengan menggabungkan strategi dan praktik membaca kritis dengan teknologi interaktif FBI, siswa dapat secara efektif mengasah keterampilan berpikir kritis mereka. FBI memberikan platform yang mendukung proses pembelajaran aktif dan interaktif, yang memungkinkan siswa untuk menjadi pembaca yang lebih cermat dan analitis. Ini menjadikan FBI sebagai alat pembelajaran yang sangat efektif dalam mengembangkan kemampuan membaca kritis dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Daftar Pustaka

Susanti, Dessi. (2022). E-Book dengan Memanfaatkan Flipbook Maker sebagai Multimedia pada Pembelajaran Berbasis E-Newspaper Literacy dalam Mengoptimalkan Critical Thinking Skills di Perguruan Tinggi. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, 12(2), hal 158-166.

Fauziah, A. (2024). PENTINGNYA KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DI ERA INFORMASI DIGITAL. Jurnal Citra Pendidikan, 4(2), 1685--1689. https://doi.org/10.38048/jcp.v4i2.3527

Fira, Safira. Deyanti, Nur. Hidayatullah, Syarif.(2024). Peran Membaca dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Kalangan Mahasiswa. DHARMA ACARIYA NUSANTARA : Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Buday, 2(1), hal 75-83

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun