Kemampuan membaca kritis sangat relevan dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, terutama mengingat banyaknya informasi digital yang tersebar cepat dan seringkali kurang diverifikasi. Penggunaan FBI sebagai alat pembelajaran memungkinkan siswa untuk melatih diri mereka dalam memahami berbagai perspektif, mengidentifikasi bias, dan mengambil keputusan berbasis bukti. Ini penting untuk membantu siswa menjadi pembaca yang lebih cermat dan kritis, keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia informasi digital yang kompleks saat ini.
Dengan demikian, FBI bukan hanya alat untuk menyampaikan informasi berita, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. FBI membekali siswa dengan keterampilan membaca kritis yang diperlukan untuk navigasi yang efektif dalam lautan informasi digital, serta membantu mereka menjadi pembaca yang lebih kritis dan bijak dalam memahami dan menafsirkan berbagai informasi.
Penelitian terdahulu
Amelia Fauziah (2024) mengeksplorasi  konsep  membaca kritis,  menguraikan  pentingnya  dalam  menghadapi  arus  informasi  yang melimpah  di  era  digital.  Melalui  analisis  konseptual dan  tinjauan  literatur, kami menyoroti peran penting pendidikan dalam memfasilitasi pengembangan  kemampuan  membaca  kritis  dan  mendorong  penerapan  praktik membaca kritis dalam berbagai konteks pendidikan dan kehidupan sehari-hari.  Penelitian  ini  menghasilkan  pemahaman  yang  lebih  mendalam tentang  bagaimana  membaca  kritis  dapat  menjadi  landasan  penting dalam membentuk individu yang cerdas, kritis, dan mampu berpikir secara mandiri dalam menghadapi informasi yang kompleks di era digital.
Safira Nur Rahma dkk (2024) menjadikan kegiatan membaca sebagai salah satu cara untuk mewujudkan kemampuan berpikir kritis. Menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini kemudian dilakukan untuk memperkuat analisis bahwa membaca merupakan kunci paling ajaib untuk bisa berpikir secara kritis melalui langkah demi langkah dalam upayanya. Langkah yang dapat diambil dari membaca adalah merangsang sel-sel otak hingga terbiasa berpikir, mewujudkan daya cipta, dan juga menambah penguasaan kosa kata.
Dessi Susanti dkk (2022) melakukan penelitian dengan judul E-Book dengan Memanfaatkan Flipbook Maker sebagai Multimedia pada Pembelajaran Berbasis E-Newspaper Literacy dalam Mengoptimalkan Critical Thinking Skills di Perguruan Tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengimplementasikan Ebook menggunakan Flipbook Maker Berbasis E_Newspaper Literacy. Penelitian  dilaksanakan  di Fakultas  Ekonomi  Universitas  Negeri  Padang, pada  kelas  Pengantar  Akuntansi.  Target  penelitian  ini  adalah terjadinya  peningkatan  critical  thinking  skill  mahasiswa  dengan  pemanfaatan  E-Book  menggunakan  Flipbook Maker Berbasis E-Newspaper Literacy melalui Case Method. Rancangan penelitian ini diuraikanmelalui 4 tahap, yaitu:  (1)  perencanaan,(2)  pelaksanaan,  (3)  pengamatan,  dan  (4)  refleksi. Keberhasilan penggunaan Ebook dapat dilihat dari pencapaian kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang telah melebihi target yang ditetapkan 60%.
Metodologi
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengutip sumber catatan yang sudah ada. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data deskriptif kualitatif adalah analisis data dengan cara interpretasi data dengan kata-kata. Analisis data dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data. Data yang dianalisis adalah data yang dihasilkan melalui metode dokumentasi.
Analisa
Membaca kritis menjadi kunci penting di era digital yang penuh dengan informasi. Era ini memungkinkan akses mudah terhadap berbagai informasi, tetapi juga menyertai dengan banjir informasi yang sering kali tidak akurat atau terpercaya. Dalam konteks ini, kemampuan membaca kritis tidak hanya memahami informasi secara pasif, tetapi juga aktif mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diterima. Hal ini penting karena informasi dapat tersebar dengan cepat dan mudah tanpa melalui proses verifikasi yang ketat, sehingga meningkatkan risiko menerima informasi yang salah atau bias.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, Flipbook Berita Interaktif (FBI) merupakan media pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk mengembangkan kemampuan membaca kritis. FBI memungkinkan akses interaktif terhadap teks berita, yang memperkaya pengalaman membaca dengan elemen-elemen visual dan tautan langsung ke sumber informasi tambahan. Ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, tetapi juga membantu siswa untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi dan menganalisis konten berita.