Pembelajaran toleransi sudah disosialisasikan Islam lebih lima belas lalu dalam Piagam Madinah ,ketika bangsa-bangsa Eroupa yang menganggap dirinya sebagai pencetus HAM dan demokrasi masih mempraktikkan"homo-homini lupus"dalam berbagai aspek sosial kehidupan manusia.Rasulullah SAW bersama pengikutnya memperkenalkan ,mengkampanyekan dan melaksanakan secara kongkrit hakekat toleransi secara utuh. Kota Madinah,sebagai pusat pemerinatahan daulah Islamiyah yang dipegang oleh Rasulullah SAW melindungi warganya yang heterogenitasnya sangat beragam .Merek terdiri dari berbagai bangsa dan agama,seperti bangsa Arab,Yahudi,Romawi,Parsia dengan teguh memeluk dan menjalankan agamanya masing masing.Bagi Yahudi bebas beribadah di Sinagognya,serupa halnya bagi yang beragama nasrani juga bebas beribadah digerejanya masing-masing.Memang toleransi dijalankan sesuai tuntuntan Al-Quran dan Sunnah Rasul-NYA ,sebagaimana disebutkan dalam salah satu ayat kitab suci umat Islam itu :"tidak ada paksaan dalam agama" .Hal ini dikuatkan lagi oleh ayat lainnya"aku agamaku dan kamu agamamu".Rasulullah SAW juga bersabda :"siapa yang menyakiti ahli kitab sama halnya dengan menyakiti diriku". Toleransi dipraktikkan Islam dalam situasi damai dan darurat perang sekalipun .Saat umat Islam dalam kemenangan dimana jika mereka kehendaki bisa menghalalkan segala cara terhadap musuhnya yang kalah,namun hal itu tidak mereka lakukan sebagaimana dipraktikkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika menguasai kota Mekkah.Sejarah mencatat bagaimana Rasulullah SAW memberi amnesti massal kepada orang-orang yang menurut hukum perang internasional sekarang seharusnya dieksekusi mati karena melakukan kejahatan perang,seperti terhadap Wahsyi bin Harb,Hindun dan sebagainya .Bahkan Rasulullah SAW menjamin keamanan jiwa dan harta mereka yang masuk ke rumah -rumah peminpin Kafir Quraisy {Abu Sofyan}saat pasukan muslim hendak memasuki kota Mekkah.Rasulullah SAW pernah membebaskan para penjahat perang yang seharyusnya juga dieksekusi mati dengan hanya mengajarkan "calistung"(membaca,menulis,berhitung] kepada orang-orang muslim.Nah,toleransi seperti itu sepanjang sejarah umat manusia[ seingat penulis ]belum pernah dipraktikkan kecuali oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.Dizaman sesudah Rasullulah SAW toleransi juga terus diterapkan oleh para sahabatnya,terutama Abubakar Assiddiq,Umar bin Khattab,Usman bin Affan,Ali bin Abi Thalib .Khalifah Rasyidin kedua,Umar bin Khattab RA juga menerapkan konsep-konsep toleransi dengan sangat baik.Salah satunya ketika beliau menerima penyerahan Jeruzalem dari pendeta Sophronius ,dimana Umar bin Khattab tetap memberikan kebebasan untuk mengurus dirinya sendiri tanpa dicampuri oleh pasukan muslim .Padahal pasukan muslim saat itu tak ada tandingannya,namun dengan toleransi yang sangat tinggi khalifah Umar bin Khattab tetap konsisten terhap ajaran Islam yang cinta damai dan tidak mentolerir pemaksaan teerhadap HAM.Saat itu berbagai wilayah diserahkan kepada daulah Islamiyah,karena umat nasrani waktu itu lebih suka dibawah pemereintah muslim daripada berada dibawah kekuasaan Romawi .Salah satu bukti pengakuan pemuka non muslim waktu itu terhadap konsep toleransi yang diterapkan umat islam adalah"Patriach Gereja Nestoria Icho Yab[650-660 M]berkata :orang-orang Arab yang pada zaman ini telah menyerahkan pemerintahan dunia seluruhnya kepada Allah,tidak membinasan agama kristen ;tetapi sebaliknya ,mereka menunjukkan penghargaannya ,menghormati pendeta-pendeta dan orang-orang suci kita ,dan terlalu banyak berbuat baik terhadap Gereja dan Kloosters"[Assemany,Bib.Orient III:121).Para ilmuwan Barat yang menghina islam dan para kartuninya ,apalagi seperti segelintir fundamentalis kristen Florida pinpinan Terry Jonh yang hendak membakar al Quran tersebut karena mereka belum memahami dan mendalami ajaran Islam yang sesungguhnya .Mereka merupakan korban dari penipu-penipu licik yang khawatir posisinya akan tergusur oleh peradaban muslim-sehingga karenanya mereka coba provokasi murahan seperti itu.Dalam konteks ini sesuai dengan kata pakar Barat lainnya seperti John Stuart Mill,Adolf von Harnach,Arnold Toynbee,Edward Gibbon,Voltaire, Pijper dan sebagainya bahwa orang-orang Eropa telah tertipu oleh kelicikan penulis srmacam Golziher,Snuch Horgronye dan simpatisannya sehingga menghina Islam dan umatnya.Oleh sebab itu sebagai umat Islam tidak perelu menanggapi provokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang memang belum memahami Islam secara utuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI