Mohon tunggu...
Muhammad Nurdin
Muhammad Nurdin Mohon Tunggu... -

lahir 20 april 1958 di Luengputu Pidie Jaya NAD Indonedia .Saya lulusan S 1 FKIP -Jurusan Sejarah Universitas Syiah Kuala NAD thun 1987 ,dan sejak tahun 1991-sekarang mengajar di SMA YPI mapel Sejarah dan Sosiologi .Saya senang menulis artikel-artikel dimedia cetak lokal maupun nasional ,meskipun seringkali enggak dimuat.Sekian dan terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menyimak Tayangan TV di Bulan Ramadhan

7 September 2010   15:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana lazimnya, setiap tahun berbagai media cetak dan elektronika sedikit merekayasa acara-acaranya di bulan Ramadhan sehingga berbau religius.Namun kita prihatin juga karena kebanyakan siarannya  dikemas tidak  sebagaimana  layaknya  suatu acara yang  ditujukan untuk  meningkatkan ketaqwaan para pemirsanya  yang muslim.Tetapi  justeru acara   acara  TV  selama Ramadhan  tidak  ada perubahan  yang berarti.Memang personal  pemainnya  yang kadangkala silih berganti ,tetapi menu siarannya   dari  Ramadhan  tahun lalu  sampai   Ramadhan   sekarang  hanya berisi  pesan -pesan  yang kurang  berbobot  kecuali  bobot  konsumtif  belaka  yang disajikan dengan begitu  bombastis yang tidak jarang  mengandung  spekulatif.Selebihnya  acara-acara  TV  di masa Ramadhan  juga  diwarnai  sinetron-senetron  dan film-film  yang justeru  bisa  mengikis  dan mememtahkan  makna nuansa  Ramadhan  dalam perpektif  umat islam sendiri.Bagi orang dewasa boleh jadi siaran-siaran yang  kontradiktif  dan  bisa  mengurangi  makna  hakikat  umat  dalam  mengerjakan shaum  dapat  diantisipasi  dengan  kekuatan  keimanan  dan ketaqwaannya  yang sudah relatif kokoh,namun bagaimana  halnya sekiranya  siaran-siaran  TV  tersebut mnejadi  idola  anak-anak  yang masih labil  keimanannya  dan ketaqwaannya  ?  Karenanya untuk mengembalikan acara-acara TV  di bulan Ramadhan  supaya selaras dengan    makna nuansa hakikat  Ramadhan itu sendiri,perlu  koordinasi antara  MUI , KPI  dan Badan sensor penyiaraan  perfilman  nasional lainnya  guna  menyaring  acara-acara  TV  sebelum  disiarkan secara luas kepada   masyarakat  Indonesia  .Jika  hal itu berfungsi dengan baik ,beberapa tahun kedepan  kita tidak  akan melihat  siaran-siaran TV  yang  sifatnya  picisan  dengan kwalitas  rendahan.Tetapi  kita akan  melihat  dan menikmati siaran -siaran TV yang berkualitas tinggi  karena mengandung  tujuan filosofi  hidup  dalam beragama,berbangsa  dan bernegara  sesuai tuntunan Ilahi azza wajalla.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun