Mohon tunggu...
Tedy Aprilianto
Tedy Aprilianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Individu merdeka permbelajar filsafat untuk memberi gambaran opini generasi muda

Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada | Pembelajar Filsofis dan Pecinta Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelangkaan Minyak Goreng: Bentuk Kapitalisme sebagai Alat Pengacau Publik

27 Maret 2022   20:10 Diperbarui: 27 Maret 2022   20:14 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan rakyat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan keadilan tidak akan pernah mati jika rakyat itu dapat mengkritisi setiap dinamika kehidupan. 

Oleh sebab itu kita sebagai masyarakat yang terdidik harus sadar dan jangan membeli minyak dengan berlebih. Berilah belas kasihmu kepada saudaramu yang sama-sama membutuhkan. 

Salah satu cara menyelamatkan saudara kita sebangsa dan setanah air dalam kelangkaan minyak goreng di pasaran ini ialah dengan membelinya sesuai kebutuhan dan peraturan pemerintah yang berlaku. Janganlah menganggap bahwa, dirimu  memiliki kemampuan untuk membeli minyak goreng  berlebih karena itu akan memantik kekacauan antar sesama dan hal itu akan berdampak secara nyata bahwasanya oknum kapitalis itu adalah diri anda sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun