Mohon tunggu...
Josemari Ola Lazar
Josemari Ola Lazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa D4 Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Geng Motor

6 Juni 2022   10:52 Diperbarui: 6 Juni 2022   11:17 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. data analisis platform digital selama 7 hari terakhir | Sumber: Data diolah dari brand24

Beberapa bulan ini kasus tindak kekerasan yang dilakukan oleh beberapa geng motor yang ada di Indonesia marak terjadi dan membuat resah warga-warga sekitar. 

Sebelumnya geng motor sendiri merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki hobi yang sama yaitu melakukan kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama-sama tanpa membeda-bedakan motor baik dengan tujuan untuk konvoi ataupun touring. 

Namun saat ini makna geng motor telah bergeser dari yang suka melakukan konvoi/touring bersama-sama kini menjadi sekumpulan orang-orang yang memiliki hobi melakukan konvoi untuk melakukan penganiyayaan kepada orang-orang sekitar yang ditemuinya. 

Kebiasaan geng motor berkonvoi dengan jumlah ratusan motor sembari mengacung-acungkan senjata tajam dan tak segan menganiaya pengguna jalan dinilai sudah meresahkan masyarakat. 

Fenomena geng motor tidak hanya terjadi dikalangan pelajar saja, terutama geng motor kelas kakap sekali pun tetap saja sangat meresahkan bagi warga masyarakat sekitar. 

Aksi mereka dijalanan dengan keluar tengah malam tanpa menggunakan lampu utama dan kaca spion merupakan ciri khas mereka serta kebut-kebutan tanpa aturan lalu lintas.

Sebenarnya massalah geng motor bukanlah masalah yang baru. Membuka jalan ataupun memukul kaca spion mobil orang ketika sedang melakukan konvoi bersama-sama merupakan beberapa masalah yang kerap kali diolakukan oleh sebagian para kelompok geng motor, namun sayangnya akhir-akhir ini para geng motor ini menjadi semakin parah dan melakukan berbagai tindak pidana dari pengroyokan hingga ke pembunuhan. 

Bahkan kadang kala di sejumlah daerah, aksi konvoi sekelompok pemuda bermotor kerap berujung pada aksi tawuran antar kelompok. Bahkan, beberapa kasus di antaranya, ulah geng motor juga menyasar pada individu yang bukan merupakan anggota kelompok tertentu. 

Pengeroyokan termasuk dalam kategori tindak pidana yang merupakan suatu perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat yang menyebabkan terbunuhnya orang dan rusaknya fasilitas umum. 

Seperti diketahui pada Rabu (20/4/2022) tengah malam sekitar pukul 23.47 WIB seorang pria tewas setelah dianiaya dan dibacok di depan anak dan istri nya yang sedang mengandung oleh sekelompok orang yang diduga sebagai kelompok geng motor di Medan Labuhan, Medan.

Tersebarnya permasalahan geng motor yang membuat resah warga sekitar ini tentunya membuat para masyrakat menjadi panik ketika hendak melakukan berpergian khususnya terlebih pada saat malam hari ketika para geng motor itu gencar-gencarnya mencari korban. 

Sehingga hal tersebut berujung banyaknya masyrakat mencurahkan isi hatinya melalui tulisan-tulisan yang di upload pada platform media sosial yang ada seperti misalnya Twitter, Instagram, Facebook , News dan lan-lain. 

Sehingga dengan melakukan hal tersebut masyarakat berharap agar permasalahan geng motor ini dapat ditangani oleh pihak yang berwenang. Kami berhasil mencoba menganalisis data pada platform digital menggunakan brand24 dan mendapatkan hasil seperti gambar yang tertera di bawah ini.

Gambar 2. data pembahasan negative dan positive selama 7 hari terakhir | Sumber: Data diolah dari brand24
Gambar 2. data pembahasan negative dan positive selama 7 hari terakhir | Sumber: Data diolah dari brand24

Dari hasil data yang tertera di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kurang lebih 7 hari atau seminggu dari tanggal 25 May 2022 hingga 31 May 2022 terdapat total 802 mention yang membahas mengenai topik geng motor. 

Namun sayangnya dari 802 mentionan tersebut rata-rata berupa pernyataan yang negative sebanyak 93,2% atau 68 mention yang berisikan pembahasan negative dan untuk yang positive hanya berjumlah 6,8% atau hanya 5 saja. Lalu untuk sumber platform digital sendiri yang banyak memberitakan mengenai geng motor News lah yang paling banyak. 

Sehingga hal tersebut berarti bahwa isu tentang geng motor bisa dikatakan merupakan trend yang negative karena dengan maraknya kekacauan yang dilakukan oleh para geng motor membuat masyarakat sekitar menjadi takut untuk menjalankan aktivitas-aktivitas nya sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun