Mohon tunggu...
Adinda Salsa Bilah
Adinda Salsa Bilah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya Mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandangan Umum tentang Ideologi Pancasila

4 November 2024   18:10 Diperbarui: 7 November 2024   11:28 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DOSEN:

Yulianti, S.Kep, M.Kep, MM

KELOMPOK  18

Pendidikan Pancasila

KJ001

TOPIK 21:

Pandangan umum tentang Ideologi Pancasila

DISUSUN OLEH:

Adinda Salsa Bilah 20241101013

Chintia Maharani 20241101056

Abstrak

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran sentral dalam membentuk identitas nasional dan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi ini terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang diharapkan dapat menyatukan beragam suku, agama, dan budaya di Indonesia. Pandangan umum tentang Pancasila sering kali menyoroti pentingnya nilai-nilai demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan. Pancasila berfungsi sebagai pengikat dalam keragaman, mendorong toleransi dan saling menghormati antar kelompok. Dalam konteks global, Pancasila juga dianggap sebagai model untuk dialog antar budaya dan peradaban. Secara keseluruhan, Pancasila tidak hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai filosofi hidup yang mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata kunci: Ideologi dan Ideologi Pancasila

Abstract

Pancasila, as the foundational philosophy of Indonesia, plays a central role in shaping national identity and serves as a guideline for social, national, and governmental life. This ideology consists of five principles that reflect noble values aimed at uniting the diverse ethnicities, religions, and cultures within Indonesia. Common perspectives on Pancasila often highlight the importance of democratic values, social justice, and unity. Pancasila functions as a binding force amid diversity, promoting tolerance and mutual respect among different groups. In a global context, Pancasila is also regarded as a model for intercultural dialogue and civilization. Overall, Pancasila is not only an ideology but also a philosophy of life that encourages society to contribute to the creation of justice and welfare for all Indonesian people.

Keywords: Ideology and Ideology of Pancasila

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Artikel ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila, Universitas Esa Unggul atas nama Chintia Maharani dengan nomor absen 56 dan Adinda Salsabilah dengan nomor absen 33 yang dibimbing oleh Ibu Yuliati, S.Kep., M.Kep., M.M. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai Pandangan Umum Tentang Ideologi Pancasila.

Pancasila, yang diresmikan sebagai dasar negara Indonesia pada tahun 1945, muncul sebagai respons terhadap kondisi sosial, politik, dan budaya yang kompleks di Indonesia. Dalam konteks perjuangan kemerdekaan, Pancasila diharapkan dapat menjadi landasan yang mampu menyatukan beragam suku, agama, dan budaya yang ada di nusantara. Sebagai ideologi, Pancasila mencerminkan nilai-nilai yang diharapkan dapat menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, dan persatuan. Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna yang mendalam, mulai dari Ketuhanan yang Maha Esa yang menekankan spiritualitas, hingga Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang menekankan kesejahteraan dan keadilan. Pandangan umum tentang Pancasila sering kali berfokus pada perannya sebagai pengikat dalam keragaman masyarakat Indonesia. Dalam globalisasi yang semakin pesat, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi relevan untuk mendorong dialog antarbudaya dan menciptakan harmoni dalam perbedaan.

PEMBAHASAN

Ideologi Pancasila adalah dasar filsafat dan pandangan hidup yang menjadi landasan negara Republik Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang diharapkan dapat membimbing perilaku individu dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila berfungsi tidak hanya sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai panduan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi ini diharapkan dapat menjaga keutuhan dan kedamaian di tengah keragaman masyarakat Indonesia, serta menjadi pedoman dalam mencapai tujuan bersama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Pandangan umum mengenai ideologi Pancasila merujuk pada pemahaman kolektif masyarakat tentang makna, nilai, dan relevansi Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. pandangan umum tentang ideologi Pancasila menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar dasar negara, tetapi juga merupakan filosofi hidup yang diharapkan dapat membimbing masyarakat Indonesia menuju keadilan, kesejahteraan, dan persatuan.

Sebagai suatu filsafat Negara, maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, pada hakikatnya sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan. Setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya namun kesemuanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang adil dan Beradab, nilai persatuan Indonesia nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ideologi Pancasila sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas nasional dan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai pedoman moral yang diharapkan dapat membimbing individu dan masyarakat dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur. Pandangan umum mengenai Pancasila mencerminkan pemahaman kolektif masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai tersebut dalam menciptakan keadilan, kesejahteraan, dan persatuan di tengah keragaman. Dengan demikian, Pancasila harus dipahami dan diinternalisasi sebagai filosofi hidup bagi setiap warga negara.

B. Saran

Pancasila seharusnya diintegrasikan secara lebih mendalam dalam kurikulum pendidikan formal, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, sehingga nilai-nilainya dapat dipahami dan diinternalisasi oleh generasi muda. Juga Melakukan penelitian dan evaluasi secara berkala tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Hasil evaluasi ini bisa digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan penguatan ideologi Pancasila.

 

DAFTAR PUSTAKA

Latif, Y. (2011). "Religiusitas, Nasionalitas, dan Sosialitas Pancasila." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Indonesia, 3(1), 1-27.

Wahyudi, R. (2018). "Pancasila sebagai Ideologi dan Identitas Nasional." Jurnal Ilmu Politik, 5(2), 85-94.

Rohman, S. (2019). "Peran Pancasila dalam Harmoni Sosial." Jurnal Asia Tenggara, 47(3), 253-268.

Notonagoro. (1983). Pancasila secara Ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.

Kaelan. (2002). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun