Perilaku masyarakat Indonesia dalam mewujudkan sila keduaÂ
Abstrak
Masyarakat Indonesia mencerminkan sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", dengan nilai keadilan, empati, dan penghormatan. Terdapat tantangan seperti diskriminasi, akses tak merata, dan kesenjangan dalam pendidikan kewarganegaraan. Solidaritas komunitas dan advokasi keadilan sosial positif, namun diperlukan komitmen pada kewarganegaraan inklusif, pendidikan yang kuat, dan akuntabilitas hukum untuk mencapai masyarakat yang sepenuhnya adil dan beradab.
Kata Kunci: Pancasila, Sila Kedua, Kewarganegaraan, Pendidikan Kewarganegaraan
BAB 1
PENDAHULUAN
Pancasila, sebagai filosofi dasar Indonesia, berfungsi sebagai kompas moral yang membimbing nilai-nilai dan perilaku bangsa. Setiap dari lima sila Pancasila mewujudkan cita-cita yang dimaksudkan untuk memupuk persatuan, penghormatan, dan harmoni sosial di antara masyarakat Indonesia yang beragam.Â
Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menempatkan penekanan kuat pada keadilan dan keberadaban, mendorong masyarakat yang menjunjung tinggi martabat manusia dan memperlakukan semua warga negara dengan adil dan berperikemanusiaan (Juniarti et al., 2021). Sila ini sangat penting di Indonesia, sebuah negara yang dikenal dengan keragaman etnis, budaya, dan agamanya, karena mendorong warganya untuk bertindak dengan empati dan saling menghormati, adil, dan beradab.
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah masyarakat Indonesia saat ini mencerminkan nilai-nilai keadilan dan keberadaban yang digariskan dalam sila kedua Pancasila serta mempertimbangkan peran kewarganegaraan dalam memupuk cita-cita ini di semua lapisan masyarakat.
BAB 2
PEMBAHASAN