Media memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita terhubung dengan dunia melalui berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet.
Media merupakan sumber informasi utama untuk menginformasikan berita terkini, perkembangan teknologi, dan tren terkini. Selain itu, media juga berperan penting dalam membentuk opini dan pandangan masyarakat melalui berbagai program, artikel, dan editorial.
Kehadiran media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memungkinkan individu untuk berbagi pengalaman, ide, dan pandangan sehingga semakin memperluas lingkus pengaruh mereka.
Media tidak hanya menjadi sumber informasi tetapi juga sarana hiburan yang penting. Film, acara TV, dan musik memberikan hiburan untuk kehidupan sehari-hari. Namun, peran media tidak selalu positif, karena media dapat memperkuat stereotip, menyebarkan berita palsu, dan memperburuk konflik.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan literasi media agar dapat mengonsumsi informasi secara kritis dan bijaksana. Semua peran ini menjadikan media sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari, membentuk cara kita berpikir, berinteraksi, dan memahami dunia di sekitar.
Media digunakan oleh banyak orang dan kelompok. Salah satu kelompok yang sering memanfaatkan media adalah kelompok penggemar atau fandom.
Fandom adalah komunitas penggemar yang menyukai aspek tertentu dari budaya pop, seperti film, buku, musik, atau selebriti. Anggota fandom, yang disebut penggemar, membentuk jaringan yang erat dan penuh semangat, berbagi minat dan dedikasi mereka terhadap karya dan karakter yang mereka sukai.
Fandom tidak hanya mencakup pengalaman pasif dalam melihat dan mengonsumsi karya, tetapi juga partisipasi aktif dalam diskusi, karya penggemar, fiksi penggemar, dan pertemuan.
Media sosial memainkan peran penting dalam menciptakan dan membina komunitas-komunitas ini, memungkinkan para penggemar untuk terhubung secara global, berbagi konten kreatif, dan mendiskusikan berbagai aspek dari karya yang mereka sukai.
Meskipun sebagian besar fandom adalah tempat yang positif untuk mengekspresikan kecintaan terhadap kreativitas, terkadang ketegangan internal atau eksternal muncul, sehingga menciptakan dinamika unik dalam komunitas.
Secara keseluruhan, fenomena fandom mencermikan bagaimana budaya pop dapat menjadi suatu hal yang dapat membangun komunitas yang kuat dan beragam di seluruh dunia.
Media memainkan peran penting dalam membentuk dan meningkatkan kehidupan fandom. Fandom, komunitas penggemar elemen kreatif yang sangat terorganisir dan bersemangat seperti film, buku, musik, dan selebriti, mendapatkan momentum berkat paparan dan interaksi melalui media sosial.
Pertama, media memberikan akses luas terhadap konten yang menarik perhatian penggemar. Film, acara TV, dan musik mudah duakses di berbagai platform, memungkinkan penggemar menggali lebih dalam karya yang mereka sukai. Selain itu, media menyedikana platform bagi fandom untuk berinteraksi dan berbagi minat mereka.
Media sosial seperti Twitter, Instagram, dan platform khusus fandom seperti Tumblr memungkinkan penggemar di seluruh dunia untuk terhubung. Media tidak hanya menghubungkan penggemar, namun juga menyebarkan pngaruh fandom secara lebih luas ke dalam budaya populer.
Dalam hal ini, fandom KPop telah menjadi fandom yang cukup kuat dengan budayanya sendiri. Budaya-budaya populer yang ada dalam suatu komunitas fandom KPop telah menjadi suatu ciri khas, seperti akun-akun penggemar yang memberikan informasi terkini, akun translator, dan akun project event yang diselenggarakan oleh komunitas. Seluruh akun-akun ini merupakan media yang digunakan para penggemar KPop untuk menyebarluaskan keminatan mereka terhadap idola yang mereka sukai.
Pada Pilpres 2024 tahun ini, beberapa dari pendukung Capres menggunakan budaya populer penggemar KPop untuk memberikan dukungan mereka pada Capres yang dipilihnya. Namun bukan berarti para pemilih ini merupakan bagian dari fandom KPop dan menggunakan KPop sebagai bahan kampanye. Mereka hanya menggunakan budaya yang digunakan para penggemar dalam menunjukkan dukungan dan minat mereka kepada idola yang mereka sukai.
Salah satunya adalah akun '@olpproject' yang merupakan pendukung dari Capres Anies Baswedan yang menggunakan akun sebagai media mereka mendukung Capres pilihannya. Seperti yang dilihat pada bio dari '@olpproject', mereka menegaskan bahwa mereka tidak merepresentasikan fandom KPop mana pun.
Dalam akun tersebut, para pendukung memberikan informasi mengenai project yang mereka lakukan untuk Capres pilihannya, salah satunya adalah project videotron dari Olppaemi Project untuk menunjukkan dukungannya pada Capres.
Ada pula akun '@aniesbubble' yang digunakan pendukung untuk memberikan informasi terkini dari Capres yang mereka dukung, seperti contohnya ketika Capres Anies Baswedan melakukan live pada TikTok, maka akun itu akan memberikan informasi dengan mengirim Tweet dari mengenai live TikTok yang tengah berlangsung.
Dari sini dapat dilihat bagaimana peran media dalam suatu fandom KPop dapat menyebarkan budaya populer fandom mereka bahkan terhadap Pilpres 2024. Hal ini dapat dilihat bahwa peran media sebagai penghubung informasi dapat menyebarkan suatu budaya populer suatu fandom dapat tersebar dan digunakan para pendukung Capres dalam hal politikal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H