Mohon tunggu...
Luthfi Pramudia 20107030026
Luthfi Pramudia 20107030026 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SUNAN KALIJAGA

Halo saya Luthfi Pramudia Iqbal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peradaban dan Kepercayaan sebelum Nabi Muhammad SAW

19 Mei 2024   05:20 Diperbarui: 19 Mei 2024   05:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah perkembangan kepercayaan dan agama sebelum Nabi Muhammad mencakup berbagai tradisi spiritual dan religius yang tersebar di berbagai belahan dunia. Nabi Muhammad pada abad ke-7 M, dunia telah mengalami keberagaman peradaban dan kepercayaan yang memberi warna pada sejarah manusia. Berikut adalah beberapa peradaban dan kepercayaan utama sebelum Islam:

1. Peradaban Mesopotamia

Sumeria (sekitar 4500–1900 SM):

Salah satu peradaban tertua dengan penemuan sistem tulisan kuneiform.

Memiliki kepercayaan politeistik dengan dewa-dewi seperti Anu, Enlil, dan Inanna.

Babilonia (sekitar 1894–539 SM):

Terkenal dengan Kode Hammurabi, salah satu hukum tertulis pertama.

Dewa utama termasuk Marduk dan Ishtar.

Asyur (sekitar 2500–609 SM):

Kekaisaran yang kuat dengan kekuatan militer yang besar.

Dewa utama termasuk Ashur dan Ishtar.

2. Mesir Kuno

Dewa-dewi Mesir (sekitar 3100–30 SM):

Politeisme yang rumit dengan dewa-dewi seperti Ra (dewa matahari), Osiris (dewa kehidupan setelah mati), Isis (dewi keibuan), dan Horus (dewa langit).

Firaun dianggap sebagai perwujudan dewa di bumi.

Kepercayaan kuat pada kehidupan setelah mati, yang tercermin dalam praktik mumi dan pembangunan piramida sebagai makam.

3. Zoroastrianisme (Persia)

Zarathustra (sekitar 1000 SM):

Zoroastrianisme didirikan oleh nabi Zoroaster di Persia.

Agama ini adalah salah satu yang pertama kali menekankan dualisme antara kebaikan (Ahura Mazda) dan kejahatan (Angra Mainyu).

Kitab suci Avesta mengajarkan kebenaran (asha) dan memerangi kebohongan (druj).

Pengaruhnya besar terhadap agama-agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam).

4. Hinduisme (India)

Veda (sekitar 1500–500 SM):

Hinduisme berkembang dari tradisi Veda yang merupakan kumpulan himne dan ritual dalam bahasa Sanskerta.

Dewa-dewa utama dalam Veda termasuk Indra (dewa perang), Agni (dewa api), dan Varuna (dewa hukum kosmis).

Upanishad dan Epik:

Periode berikutnya melihat penyusunan Upanishad yang mengeksplorasi konsep-konsep filosofis seperti Brahman (kesadaran tertinggi) dan Atman (jiwa individu).

Epik besar seperti Ramayana dan Mahabharata, termasuk Bhagavad Gita, mengajarkan dharma (kewajiban) dan karma (tindakan).

5. Buddhisme (India)

Siddhartha Gautama (sekitar abad ke-5 SM):

Didirikan oleh Siddhartha Gautama, yang dikenal sebagai Buddha, setelah mencapai pencerahan.

Ajaran Buddha mencakup Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Berunsur Delapan sebagai jalan menuju nirvana (pembebasan dari siklus kelahiran kembali).

Menyebar ke seluruh Asia, membentuk berbagai tradisi seperti Theravada, Mahayana, dan Vajrayana.

6. Yahudi (Judaisme)

Abraham dan Musa:

Berawal dari perjanjian antara Tuhan (Yahweh) dan Abraham sekitar 2000 SM.

Musa memimpin eksodus dari Mesir dan menerima Taurat di Gunung Sinai, yang menjadi dasar hukum Yahudi.

Kerajaan Israel dan Yehuda:

Kerajaan bersatu di bawah Daud dan Salomo, kemudian terbagi menjadi Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan.

Pengasingan Babilonia (586 SM) mengakibatkan penulisan dan penyusunan kitab-kitab suci yang kemudian menjadi Tanakh (Alkitab Ibrani).

7. Kristen (Nasrani)

Yesus Kristus (sekitar 4 SM – 30 M):

Berdasarkan ajaran Yesus dari Nazaret, yang oleh pengikutnya diyakini sebagai Mesias (Kristus) yang dijanjikan dalam Tanakh Yahudi.

Pengikut Yesus menulis Perjanjian Baru yang terdiri dari Injil, Kisah Para Rasul, dan surat-surat yang menjelaskan ajaran dan kehidupan Yesus.

Penyebaran:

Menyebar cepat ke seluruh Kekaisaran Romawi dan sekitarnya melalui upaya misionaris seperti Rasul Paulus.

Diterima sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi pada abad ke-4 oleh Kaisar Konstantinus.

8. Yunani dan Romawi Kuno

Agama Yunani:

Menyembah dewa-dewi seperti Zeus, Hera, Athena, dan Poseidon.

Mitologi kaya dengan kisah para dewa, pahlawan, dan makhluk mitologis yang tercermin dalam literatur seperti karya Homer.

Agama Romawi:

Mengadopsi banyak elemen dari mitologi Yunani.

Dewa-dewi utama termasuk Jupiter (Zeus), Juno (Hera), dan Mars (Ares).

9. Kepercayaan Animisme dan Spiritisme

Animisme:

Keyakinan bahwa semua benda, makhluk hidup, dan fenomena alam memiliki roh atau jiwa.

Dipraktikkan oleh banyak masyarakat adat di seluruh dunia, termasuk di Afrika, Amerika, Asia, dan Australia.

Spiritisme:

Kepercayaan pada roh nenek moyang dan kekuatan gaib lainnya.

Praktik ritual dan upacara untuk berkomunikasi dengan dunia roh, sering kali melalui upacara, tarian, dan musik.

Sejarah kepercayaan dan agama-agama ini menunjukkan perkembangan kompleks dari berbagai tradisi spiritual yang memengaruhi masyarakat di seluruh dunia sebelum kedatangan Islam. Setiap agama dan kepercayaan ini memiliki kontribusi signifikan dalam membentuk budaya, moral, dan sistem kepercayaan manusia sepanjang sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun