Mohon tunggu...
SiskaSijabat dan Gustianingsih
SiskaSijabat dan Gustianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Populer, Dosen Pengampu Ibu Dr. Gustianingsih M.Hum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Membawa Ketenangan dalam Jiwa?

1 Juni 2022   23:50 Diperbarui: 2 Juni 2022   10:56 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka puisi bisa membuat jiwa kita merasa tenang? 

Ternyata faktanya memang begitu. 

Puisi ini sendiri termasuk salah satu bentuk karya sastra yang disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata berupa curahan hati sang penulisnya. 

Saat kita mendengar seseorang membaca sebuah puisi, kerap sekali kita terbawa oleh arus suasananya. Seakan-akan kitalah yang menjadi tokoh utama. 

Jadi, mengapa puisi itu bisa membawa ketenangan dalam Jiwa?

Maksudnya adalah puisi bisa disebut sebagai rumah terakhir kita. Rumah yang menjadi saksi bisu segala hiruk-piruk kehidupan kita. Tempat singgahan terakhir dikala semua hanya terdiam tak peduli apa yang terjadi. Tempat pengaduan ternyaman. 

Dengan berpuisi, gumpalan aneh yang membawa kesesakan akan hancur sendirinya. Hancur dengan melahirkan karya yang indah.  Kesedihan akan terbayar meskipun tak ada yang peduli. 

Dalam menulis puisi, sering sekali penulis menuliskan puisinya sesuai isi hati yang ingin disampaikan dengan bahasa yang indah. Banyak puisi yang tercipta dari curahan-curahan hati si penulis. Mulai dari kesedihan hingga kabar baik yang dirasakan. Tidak hanya itu, seorang penulis juga kerap sekali menulis puisi yang bertujuan untuk menyinggung seseorang dengan bahasa yang halus tanpa ada unsur SARA. 

Berikut ini contoh puisi dari curahan hati sang penulis. 

Dua Dunia dalam Satu Jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun