Mohon tunggu...
deajo
deajo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Going to no longer

Mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penulis Junior

21 Agustus 2021   00:30 Diperbarui: 21 Agustus 2021   00:38 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pena jatuh
Penulis mendidih
Kepala mengepul
Ke laut setiap kata yang tertinggal

Ketenangan tak dijumpai
Tinta mengering tak bisa dihindari
Kertas kosong menjadi seni
Bisik kematian hadir dalam diri

Kata-kata terbang di bawa takdir
Hati penulis ini seketika rapuh dan bergetar
Kerinduanku akan kalimat tak mungkin dimiliki
Sekelumit kesedihan yang tak bisa kututupi

Jakarta, 21/8/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun