Mohon tunggu...
dea luthfiyana
dea luthfiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pecinta musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mindfulness: Kunci Hidup Penuh Makna

23 Januari 2023   22:44 Diperbarui: 23 Januari 2023   22:58 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/

Ketika segala sesuatu di sekitar saya bergerak begitu cepat, saya berhenti sejenak dan bertanya, "Apakah memang dunia yang terlalu sibuk, atau malah batin saya?" 

(The Things You Can See Only When You Slow Down oleh Haemin Sunim).

Apakah Anda merasa tidak sabar dengan liburan akhir pekan (weekend)? Atau mungkin liburan panjang? Pernahkah Anda makan dengan tergesa-gesa supaya bisa melanjutkan pekerjaan yang masih belum selesai padahal deadline-nya sudah mepet.  Saat proses pembelajaran berlangsung, pernahkah Anda menghitung berapa menit lagi kelas akan selesai. Kapan saya akan lulus? Kapan ujian ini akan berakhir? Kapan hal ini akan selesai? Saat kita merenung dengan jujur, kita menyadari bahwa kita terburu-buru, atau berusaha membuang banyak pengalaman hidup kita.

Saat ini, dimana pikiran Anda? Apakah itu berfokus pada mengingat masa lalu atau membayangkan masa depan? Sekarang, luangkan beberapa detik untuk mengingat momen dalam hidup Anda yang sangat Anda hargai. Sungguh, berhenti membaca sejenak dan pikirkan salah satunya.  Entah itu momen dengan seseorang yang Anda cintai ataupun momen keberhasilan atas pencapaian sesuatu, momen-momen yang paling kita hargai adalah saat kita benar-benar hadir dan sadar memperhatikan apa yang terjadi di sini dan saat ini.

Pikiran adalah alat yang hebat untuk memecahkan masalah, tetapi tidak hebat dalam menenangkan diri dan berada dengan apa adanya. Sebagian besar waktu, pikiran berkeliaran di masa lalu atau masa depan bukan di masa sekarang. Ini berarti pikiran kita penuh dengan pemikiran, cerita, dan narasi yang belum tentu ada hubungannya dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Dalam beberapa kasus, pikiran mungkin terjebak dalam cerita yang bahkan tidak berkaitan dengan kenyataan. Mindfulness dapat menawarkan ketenangan dari riuhnya pikiran, meskipun dibutuhkan niat sadar dan latihan teratur.

Ingin belajar bagaimana menggabungkan mindfulness dalam keseharian Anda? Anda berada di tempat yang tepat.

Mengenal Mindfulness

Mindfulness adalah kualitas hadir dan terlibat penuh dengan apa pun yang kita lakukan saat ini, bebas dari gangguan atau penilaian dan sadar akan pikiran dan perasaan kita tanpa terjebak di dalamnya. Kita dapat melatih mindfulness ini melalui meditasi. Dalam mengajarkan pikiran untuk hadir di saat ini, kita mengajarkan diri kita sendiri untuk hidup dengan lebih penuh perhatian yang akan sangat membantu ketika menghadapi keadaan yang menantang atau situasi yang sulit.

Ada satu hal yang sering membingungkan banyak orang tentang mindfulness: ini bukanlah keadaan pikiran sementara yang muncul selama meditasi dan kemudian menghilang sepanjang sisa hari itu. Sebaliknya, mindfulness adalah cara hidup di mana kita dapat melangkah mundur dan berada di saat ini dalam situasi apa pun.

Mindfulness tidak menghilangkan stres atau kesulitan lain. Sebaliknya, dengan menyadari pikiran dan emosi tidak menyenangkan yang muncul karena situasi yang menantang, kita memiliki lebih banyak pilihan dalam cara menanganinya saat ini dan kesempatan yang lebih baik untuk bereaksi dengan tenang dan empati saat menghadapi stres atau tantangan. Tentu saja, melatih mindfulness tidak berarti kita tidak pernah marah, melainkan memungkinkan kita untuk lebih memikirkan bagaimana kita ingin merespons, apakah itu dengan tenang dan empati atau mungkin, kadang-kadang dengan kemarahan yang terukur.

Cara termudah untuk melatih mindfulness adalah memusatkan perhatian pada napas, mengistirahatkan perhatian Anda pada tarikan dan embusan napas secara berulang-ulang. Selain itu, meditasi juga merupakan sarana untuk latihan belajar mindfulness yang paling populer digunakan orang-orang. Pada awalnya, kita bermeditasi untuk menjadi lebih terbiasa dengan sadar di saat ini untuk jangka waktu yang terbatas. Namun, seiring berjalannya waktu, melatih mindfulness secara teratur membantu kita mengembangkan kemampuan untuk hadir sepanjang hari, setiap hari.

Sekarang, coba perhatikan posisi tubuh Anda saat membaca tulisan ini, pengalaman fisik saat duduk atau berbaring, dan bagaimana pikiran Anda bereaksi terhadap kata-kata ini.

///

Daftar Pustaka

Siegel, R. D., Germer, C. K., & Olendzki, A. (2009). Mindfulness: What is it? where did it come from? Clinical Handbook of Mindfulness, 17--35. https://doi.org/10.1007/978-0-387-09593-6_2 

Sunmin, H., Kim, C.-Y., & I., Y. cheol. (2018). The things you can see only when you slow down: How to be calm in a busy world. Penguin Life.

Kristeller, J. L. (2007). Mindfulness meditation.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun