Mohon tunggu...
Adelia Widya Faza
Adelia Widya Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lebih baik mendengarkan orang lain agar mendapat insight baru || Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Kemiskinan Global dapat Dihapuskan?

5 Juni 2023   10:43 Diperbarui: 5 Juni 2023   13:09 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimanapun juga, mengatasi ketidaksetaraan struktural dalam kemiskinan global adalah tugas sulit yang memerlukan kerja sama dan komitmen internasional. Untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, diperlukan kebijakan dan kegiatan yang adil, seperti transfer teknologi, dukungan untuk pembangunan berkelanjutan, penghapusan utang untuk negara terbelakang, dan pengembangan kapasitas lokal.

Negara-negara yang berjuang melawan kemiskinan dan kekurangan sumber daya seringkali berjuang untuk mendapatkan akses ke pasar global, investasi asing, atau bantuan internasional untuk meningkatkan ekonomi mereka dan mengurangi kemiskinan di sana. Mereka mungkin bersaing untuk mendapatkan perhatian investor atau mencari dana untuk inisiatif memerangi kemiskinan.

Perjuangan melawan kemiskinan global, bagaimanapun, juga merupakan kepentingan nasional negara-negara yang lebih maju atau kuat secara ekonomi. Mereka dapat bekerja untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dalam skala global, membantu pembangunan, atau membuka pasar mereka ke negara-negara yang lebih terbelakang. Namun, dalam kasus lain, persaingan politik atau ekonomi yang intens antar negara dapat menghambat upaya kerja sama internasional yang lebih luas untuk memerangi kemiskinan.

Bahkan jika ada kepentingan nasional yang bertentangan, penting untuk diingat bahwa bekerja sama untuk memerangi kemiskinan global dapat menghasilkan situasi yang saling menguntungkan. Dengan bekerja sama, negara-negara dapat bertukar informasi, aset, dan solusi yang meningkatkan kesejahteraan warga dunia yang paling rentan.

Kemiskinan global tidak dapat diretas begitu saja karena kemiskinan global terdapat berbagai tantangan yang kompleks dihadapi oleh negara-negara miskin. Tantangan-tantangan tersebut terdapat siklus kemiskinan, kesenjangan ekonomi, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan ketrampilan, serta konflik dan ketidakstabilan politik. Tantangan ini saling terkait dan menyulitkan upaya pengurangan kemiskinan.

Kemiskinan global akan dapat terjadi secara tetap dan terus menerus dikarenakan terjadi siklus kemiskinan. Faktor yang mempengaruhi adanya siklus ini, antara lain: individu atau keluarga hidup dalam kemiskinan, keterbatasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi dapat menyebabkan kemiskinan diturunkan dari generasi ke generasi. Apabila seorang individu tidak memiliki kesadaran untuk memperbaiki keadaan ekonominya maka siklus kemiskinan akan tetap berlanjut.

Kemiskinan global dapat semakin buruk karena terdapat kesenjangan ekonomi antar negara-negara. Hal ini dikarenakan ketidaksetaraan pendapatan dan distribusi kekayaan menciptakan kesenjangan yang sulit diatasi dan memperkuat kemiskinan. Maka dari itu negara-negara makmur akan semakin makmur dan negara miskin akan tetap miskin yang merupakan pandangan dari teori ketergantungan neo-marxisme. Negara-negara berkembang sering kali terjebak dalam peran sebagai pemasok bahan baku dan pasar untuk produk-produk jadi, sementara negara-negara maju menguasai teknologi dan nilai tambah yang lebih tinggi.

Selain itu, terdapat konflik dan ketidak stabilan politik yang dapat menghambat kemiskinan global. Konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik di beberapa negara dapat memperburuk kemiskinan. Konflik merusak infrastruktur, menghancurkan ekonomi, mengganggu akses terhadap layanan dasar, dan menciptakan gelombang pengungsi. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan.

Negara-negara miskin juga berupaya dalam meningkatkan taraf hidupnya dengan salah satunya berdagang. Namun, sebagaimanapun negara-negara tersebut berupaya untuk meningkatkan taraf hidupnya, negara-negara tersebut tidak akan berubah menjadi negara makmur. Hal ini dikarenakan dalam aturan perdagangan internasional yang ditetapkan oleh World Trade Organization (WTO) cenderung mengakomodasi kepentingan ekonomi negara-negara maju, seperti hambatan perdagangan yang tinggi terhadap produk-produk pertanian dan manufaktur dari negara-negara berkembang, sementara negara-negara maju lebih mudah mengakses pasar negara-negara berkembang.

Kegiatan distribusi antar negara maju dan negara miskin terjadi tindakan proteksionis. Negara-negara maju juga seringkali mengambil tindakan proteksionis, seperti pembatasan impor dan praktik dumping, yang merugikan negara-negara berkembang. Ini dapat menghambat kemampuan negara-negara berkembang untuk mengembangkan industri mereka sendiri dan menciptakan lapangan kerja.

Kemiskinan global merupakan tantangan yang kompleks dan serius yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Meskipun ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, namun masih banyak faktor yang mempengaruhi dan menjaga kelangsungan kemiskinan global. Dalam essay ini, kita telah melihat beberapa aspek yang berkontribusi terhadap kemiskinan global, termasuk ketidaksetaraan struktural dalam sistem internasional, persaingan kepentingan nasional, tantangan kompleks yang dihadapi oleh kemiskinan global, dan ketidakadilan dalam sistem perdagangan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun