Masih ingat The Morbius? Band remaja beranggotakan siswa-siswi SMP Pangudi Luhur (PL) Jakarta dan SMPK Tirtamarta Penabur (TMC) Cinere yang berhasil menjuarai kompetisi band pelajar di Gonzaga Festival 2022 (juara ketiga) dan Mosaic Penabur Bintaro Jaya 2022 (juara kedua) telah merilis single pertama mereka berjudul Get Up and Go pada tanggal 14 Oktober 2022 yang dapat di dengarkan di platform-platform musik (silakan klik untuk mendengarkan) seperti Spotify, AppleMusic, Youtube Music dan platform lainnya. Lagu ini juga merupakan lagu yang membawa kemenangan bagi mereka di Festival Mosaic Penabur Bintaro Jakarta.
Menurut Tamara manajer band The Morbius yang merupakan orang tua dari Jedi (drums), The Morbius sengaja menggunakan lirik berbahasa Inggris dalam lagu-lagu mereka nantinya, karena saat ini penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi telah banyak dipergunakan oleh remaja di Indonesia. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris akan semakin memudahkan lagu-lagu The Morbius diterima di pasar international. Namun demikian The Morbius tetap tidak akan meninggalkan akar mereka sebagai bangsa Indonesia dengan juga akan merilis single berbahasa Indonesia. Single berbahasa Indonesia direncanakan akan masuk dapur rekaman pada bulan Februari 2023 dengan judul "Indonesia".
Single ketiga ini nantinya diharapkan dapat menjadi lagu tema yang akan selalu dinyanyikan oleh siapa saja untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai wujud kecintaan pada negara ini seperti halnya lagu "Bendera" yang dinyanyikan band papan atas Cokelat ciptaan Erros Chandra SO7. Dan di lagu ketiga ini, direncanakan juga mengajak temen-teman mereka untuk menyanyikan bersama-sama (koor) di bagian akhir lagu, untuk menunjukkan suara dan semangat kecintaan remaja pada Indonesia.
The Morbius juga telah merilis single kedua berjudul "Broken" yang akan resmi dapat didengarkan oleh pecinta musik dunia pada hari Jumat tanggal 11 November 2022. Broken merupakan lagu dengan tema remaja, yang merasa ditinggalkan oleh sahabatnya, namun hal tersebut tidak membuat yang bersangkutan patah semangat dan berusaha tetap eksis, tegar menjalani aktivitas sehari-hari.
Masih menurut Tamara, single pertama The Morbius yang berjudul Get Up and Go ternyata disukai di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang dapat dilihat dari jumlah pendengar yang melakukan streaming atas lagu tersebut di platform Spotify mengalahkan jumlah pendengar di Indonesia. Berdasarkan catatan dari Spotify for Artist The Morbius, pendengar dari Amerika Serikat yang melakukan streaming selama 14 Oktober - 6 November 2022 berjumlah 1.439 pendengar, diikuti dari Finlandia berjumlah 405 pendengar  dan Indonesia dengan 390 pendengar, serta dari beberapa negara lain seperti Perancis, Belanda, Jerman, Brazil, Costa Rica, Singapura, dan Australia dengan total streaming mencapai 22.200 kali.Â
Jumlah ini mengalahkan band seusia mereka dari Jawa Timur yang telah beberapa kali diundang untuk tampil di luar negeri. Dimana jumlah total streaming single pertama mereka yang dirilis di bulan Juli 2022 masih di bawah 1.000 dan pendengar rata-rata bulanan di bawah 10 pendengar.
Mungkin karena kami belum melakukan promosi yang gencar atas lagu ini di Indonesia, dimana promosi lebih dilakukan melalui sosial media para orang tua anggota band dan teman-temannya saja. Hal ini juga dikarenakan sebagai band pemula, manajemen juga belum mengetahui seluk beluk pemasaran lagu di Indonesia.Â
Namun angka 22.200 streaming dan 2.256 pendengar hanya dalam kurun waktu kurang dari sebulan ini sudah luar biasa. Lagu Get Up and Go ini memiliki lirik yang memberikan semangat kepada siapa saja untuk berani berusaha dan berkarya serta bermimpi setinggi langit, karena sekalipun jika gagal, kita akan jatuh diantara bintang-bintang kalau kita gantungkan mimpi kita setinggi langit. Demikian kata Tamara yang juga berkontribusi dalam penulisan lirik, mengutip kata-kata Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga terselip di syair lagu ini.
Manajemen The Morbius meyakini, bahwa dengan talenta yang dimiliki anak-anak ini, maka ke depan The Morbius dapat menjadi band papan atas di Indonesia dan dunia, mengingat usia mereka masih panjang dan anggota band memiliki kecerdasan di atas rata-rata serta dukungan para orang tua untuk mendukung penuh aktivitas non akademik putra-putrinya sekalipun prestasi akademik tetap menjadi fokus utama mereka.
The Morbius juga merencanakan akan membuat video clip yang mungkin akan dibuat untuk lagu Broken. Model video clip juga telah disiapkan, salah satu teman dari anggota band The Morbius, siswi cantik berprestasi baik di bidang akademik dan non-akademik dari SMP PL yang  diharapkan dapat membantu membuat The Morbius dengan single keduanya semakin dikenal di Indonesia.
Kita tunggu saja kejutan-kejutan selanjutnya dari The Morbius. Tentu dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan pembaca Kompasiana sangat dibutuhkan dengan mendengarkan, menyimpan lagu mereka di daftar playlist dan membagikannya ke teman, kerabat dan jaringan yang dimiliki karena The Morbius merupakan semangat Indonesia dan masa depan Indonesia. The Morbius adalah cerminan bonus demografi saat ini yang telah mempersiapkan diri menyongsong era 2030 dimana saat itu demografi Indonesia diisi oleh kelompok muda usia produktif yang menentukan masa depan bangsa.