Mohon tunggu...
Ali Soegiharto
Ali Soegiharto Mohon Tunggu... Insinyur - Menjelang Senja

warga bangsa Indonesia, bukan orang penting, lahir di DCI Jakarta, lewat setengah abad yang lalu, puluhan tahun hilir mudik di Jabodetabek, sedang cemas menanti waktu, kapan semua ini berakhir.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berkebaya di Brussels Pada Tahun 1958?

17 Agustus 2015   20:15 Diperbarui: 17 Agustus 2015   20:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Brussels bukan tempat tujuan wisata bagi saya. Terlalu formal (Markas Uni Eropa), terlalu datar (tidak ada pegunungan), terlalu kering (agak jauh dari laut), dan terlalu mahal (saat tinggi-tingginya nilai Euro). Saya dengan seorang rekan kerja berada disana untuk tugas kantor selama 3-hari, dan memanfaatkannya untuk libur selama 2-hari penuh sebelum jadwal penerbangan pulang tiba.

Dengan berbekal sisa Euro dan peta trayek bis pariwisata hop-on-hop-off kami mengunjungi sebuah tempat, yang sampai hari ini belum bisa saya apresiasi - bernama Atomium. Setelah berkeliling sejenak di dalam struktur aneh tersebut, kami beristirahat di depan toko penjual souvenir, sesuatu yang mudah saya apresiasi!

Ternyata benar, setelah beberapa Euro terbelanjakan untuk membeli magnet lemari es, pandangan saya tidak sengaja tertambat pada sebuah kartu-pos bergambar yang sangat menarik perhatian saya dan langsung saya beli.

Pada kartu pos tersebut terdapat gambar sang Ibu mengenakan busana yang saya kira adalah kebaya, selendang, lengkap dengan stagen. Tata rambut beliau sepertinya mengenakan konde. Kebaya, saya kira adalah busana resmi yang dominan di pulau Jawa pada masa tahun 50-70-an.

Seingat saya, keterangan di bagian belakang kartu-pos tersebut mengatakan bahwa gambar tersebut diambil pada acara Brussels World Fair pada tahun 1958. Berkebaya pada waktu itu biasa, tapi berkebaya di Brussels pada pada tahun 1958, cukup luar biasa, kira saya. Bilamana analisis saya benar, maka sangat mungkin sang Ibu adalah warga negara Indonesia.

Sang putri, menggandeng tangan sang ibu - saya kira berusia antara 4-5 tahun. Bilamana foto ini diambil pada acara tersebut , maka sang putri kini sudah berusia 61-62 tahun.

Bukan sesuatu yang genting maupun terlalu penting, tetapi siapa tahu saja ada Kompasianers yang mengenali sosok sang ibu dan sang putri tersebut.

Siapakah Sang Ibu dan Anaknya tersebut?

Selamat malam.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun