Mohon tunggu...
Muhammad Huzaifi
Muhammad Huzaifi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Semua penulis akan meninggal kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakanmu di Akhirat." - Ali bin Abi Thalib -

Selanjutnya

Tutup

Diary

Labil: Dia

3 Februari 2023   08:53 Diperbarui: 3 Februari 2023   09:13 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja tak akan lepas dari yang namanya perasaan. Tidak mungkin ada seseorang yang tidak memiliki ketertarikan. Kali ini aku akan membahas tentang perasaan remaja dari sudut pandang ku.

Perasaan. Rasa. Suka. Cinta. Salah satu bagian dari kehidupan remaja di masa nan indah katanya. Setiap orang pasti memiliki rasa ketertarikan terhadap seseorang. Ada yang akan memendam dan ada yang mengungkapkan.

Perasaan memang memuncak di masa remaja, ketika bertemu dengan seseorang yang dirasa cocok untuk dirinya dan terbayang masa depan bersamanya. Ya begitulah. Ketertarikan yang menjadi awal dari rasa suka.

Tapi, terkadang, banyak yang salah dalam mengartikan perasaan. Banyak yang sebatas, "Oh ya, dia cocok dengan ku.", ya biasanya kata-kata seperti ini sering terucap dari mulut remaja.

Lalu pemaknaaan perasaan itu kadang menjadi penyesalan di kemudian hari. Banyak diantara remaja yang "ngebet" punya seorang yang cocok dengan dirinya.

Aku sering merenungi hal-hal yang berkaitan dengan itu, bukankah Tuhan sudah menyiapkan jodoh untuk kita. Tapi karena nafsu sudah memuncak, ya semuanya berubah.

Sebagai orang yang pernah merasakannya, aku benar-benar disiksa oleh perasaan orang lain. Karena aku turuti apa yang dia mau. Semuanya menjadi kacau. Suasana hati ku terkadang terpengaruh olehnya, dan itu benar-benar membuat ku muak.

Aku merasa jauh dari orang-orang terdekat. Dan aku hampir kehilangan tujuan dan prinsip hidup ku. Tetapi aku langsung menyadari bahwa itu hanyalah sia-sia. Lalu aku memutuskan hubungan murahan itu dan kembali menjadi diri ku.

Teruntuk teman-teman yang masih di fase remaja, jangan takut tentang cinta sejati. Percayalah, tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu, tinggal bagaimana kita menjaga diri kita saja lagi. 

Hanya itu. Tetaplah menjadi single dan percayalah yang terbaik itu pasti akan menjadi milikmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun