Banyak puisi yang disisipkan dalam buku, membuat pembaca bisa tersenyum sendiri.
Model penceritaan yang jelas dan terstruktur, sehingga pembaca bisa membayangkan kejadian di dua seri sebelumnya.
Cerita dalam novel ini terasa seperti kisah nyata, meskipun banyak yang beranggapan fiksi, tetapi disampaikan dengan cara yang natural dan tidak berlebihan.
Dialog dan penjelasan adegan di setiap kalimat tidak berlebihan, sehingga tidak melelahkan bagi pembaca yang baru mulai belajar membaca novel.
Ceritanya ringan dan dapat dinikmati oleh semua kalangan umur.
Kekurangan Buku:
Ending buku ini terasa membosankan karena sudah diketahui dari novel seri sebelumnya.
Ada beberapa adegan yang membuat penasaran apakah lazim terjadi di tahun 90-an. Hal ini mungkin memerlukan riset lebih mendalam oleh penulis, karena beberapa pembaca merasa hal ini sedikit janggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H