Mohon tunggu...
1C_155_Amalia Rahmi
1C_155_Amalia Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika sudah sering terkena badai, mengapa harus menangis hanya karena gerimis?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peran Pendidikan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender: Mengubah Masa Depan yang Adil

19 Juni 2023   14:34 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:22 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memegang peran penting dalam mewujudkan kesetaraan gender dan menciptakan masa depan yang adil bagi semua individu. Dalam upaya melawan diskriminasi dan membangun masyarakat yang inklusif, pendidikan memiliki potensi besar untuk merubah pola pikir, menghilangkan stereotip gender, dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua.

Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan telah dicapai dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender. Namun, kesenjangan antara perempuan dan laki-laki masih ada dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk akses terhadap pendidikan, kesempatan karir, partisipasi politik, dan pembagian peran di rumah tangga. Pendidikan memiliki kekuatan untuk mengatasi ketidakadilan ini dan merubah tatanan sosial yang ada.

Pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, adalah kunci untuk mengubah masa depan yang adil. Pertama, pendidikan harus menghapuskan stereotip gender yang melekat dalam kurikulum dan lingkungan belajar. Dalam kurikulum, perlu diperkenalkan materi yang menyoroti keberagaman gender, menggambarkan peran perempuan dan laki-laki secara seimbang, serta menginspirasi aspirasi dan ambisi yang setara bagi kedua jenis kelamin. Selain itu, lingkungan belajar yang bebas dari diskriminasi dan pelecehan gender harus dipromosikan, menciptakan ruang yang aman bagi semua individu untuk belajar dan berkembang.

Menurut Sasongko (2009), mengatakan bahwa terdapat beberapa aliran mengenai kesetaraan gender yaitu teori Nurture, Nature, dan Equilibrium. Pada teori Nurture diungkapkan bahwa kesetaraan gender itu adalah hasil dari konstruksi sosial dan budaya yang akhirnya menghasilkan peran yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Konstruksi sosial ini menyebabkan perbedaan kelas antara laki- laki dan perempuan dimana laki-laki di kelas atas dan perempuan di kelas bawah. Sedangkan teori Nature ini membahas tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah kodrat alamiah sehingga harus diterima. 

Terdapat beberapa peran yang bisa ditukar antara laki-laki dan perempuan namun ada yang tidak bisa karena sudah berbeda kodrat alamiahnya. Dan teori Equilibrium membahas tentang keharmonisan antara laki-laki dan perempuan dimana keduanya harus bekerja sama dalam kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selanjutnya, pendidikan juga harus memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan dan laki-laki untuk mengakses pendidikan berkualitas. Hal ini melibatkan upaya untuk mengatasi hambatan ekonomi, sosial, dan budaya yang sering menghalangi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama seperti laki-laki. Program beasiswa dan insentif, akses terhadap pelayanan kesehatan yang mendukung, serta kampanye kesadaran masyarakat yang kuat dapat membantu mengatasi kesenjangan ini.

Selain itu, peran pendidik dan guru sangat penting dalam membangun kesadaran tentang kesetaraan gender dan memberikan contoh yang baik dalam hubungan dengan siswa. Guru harus dilatih dalam perspektif gender yang inklusif, dengan memastikan bahwa mereka memahami dan mempromosikan kesetaraan dalam interaksi dengan siswa mereka. Pendidikan yang inklusif dan kesadaran gender juga harus diterapkan dalam pelatihan guru dan kurikulum pendidikan formal untuk memastikan kesetaraan gender sebagai nilai inti.

Dalam mengubah masa depan yang adil, pendidikan harus menjadi alat yang kuat. Pendekatan yang terintegrasi dan holistik perlu diadopsi untuk memastikan bahwa kesetaraan gender menjadi bagian integral dari setiap aspek pendidikan. Pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai kesetaraan, menghormati identitas dan ekspresi gender, serta memerangi segala bentuk diskriminasi berbasis gender. Dalam mewujudkan kesetaraan gender melalui pendidikan, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan individu.

By : 

Nina Ainun Izah - 202110230311148

Aurellia Dyahakta P - 202110230311171

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun