Mohon tunggu...
1C_155_Amalia Rahmi
1C_155_Amalia Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika sudah sering terkena badai, mengapa harus menangis hanya karena gerimis?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghapus Jejak Budaya Rasisme dan Diskriminasi Perbedaan Warna Kulit di Indonesia

23 Desember 2021   03:48 Diperbarui: 23 Desember 2021   03:55 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negeri yang kaya akan perbedaan, mulai dari perbedaan warna kulit, ras, suku, agama, dan masih banyak lagi. Perbedaan tersebut menimbulkan beberapa gesekan, ada dampak positif dan ada juga dampak negatifnya, contohnya seperti rasisme dan diskriminasi antar masyarakat. 

Di Indonesia masih banyak sekali orang yang melakukan rasisme dan diskriminasi dalam berbagai aspek, terutama karena perbedaan warna kulit. Rasisme dan diskriminasi ini menjadi krisis yang seharusnya kita perhatikan bersama, karena banyak sekali korban yang menderita karena rasisme dan diskriminasi ini.

Orang yang berkulit hitam banyak ditemukan dibagian timur Indonesia. Banyak dari saudara kita yang berasal dari timur merantau ke bagian barat Indonesia terkhusus ke Pulau Jawa, entah untuk belajar, mencari mata pencaharian baru, mencari pengalaman baru, atau alasan lainnya. 

Namun, mereka sering dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang karena warna kulit mereka yang hitam. Masih banyak orang yang menilai mereka hanya dari penampilan mereka, parahnya hanya karena perbedaan warna kulit tersebut mereka sering mendapat perlakuan seperti di “anak tirikan” di negara mereka sendiri. 

Dan pandangan tersebut merambas ke perampasan hak-hak yang seharusnya mereka dapat dari masyarakat. Padahal seharusnya, semua orang memiliki hak-hak dan kesempatan yang sama dalam hidup mereka.

Dalam beberapa wawancara yang tersebar di media sosial dengan saudara-saudara kita yang berkulit hitam dari timur, mereka mencurahkan apa yang mereka rasakan saat mendapatkan ocehan dan cemoohan dari orang lain. 

Mereka sering dicemooh mirip monyet, penjahat, kotor, tidak pernah mandi atau tidak pernah membersihkan diri. Dan itu pasti sangat menyakiti hati mereka. Ini menjadi bukti nyata diskriminasi sangat lekat dengan mereka. 

Kita tahu bahwa Tuhan-lah yang menciptakan mereka begitu, mereka tidak minta dilahirkan seperti itu dan itu jelas bukan salah mereka. Mereka pun ingin dipandang layaknya orang biasa, karena memang perbedaan diciptakan oleh-Nya bukan agar kita saling mencela namun supaya kita bisa menghargai, belajar, dan saling mengenal satu sama lain.

Dangkalnya pemikiran beberapa orang membuat mereka menilai sesuatu dengan apa yang tampak oleh kedua mata mereka saja, tanpa melihat dari aspek dan sisi lain dari oraang yang mereka nilai. 

Pemikiran dangkal ini di dapat dari zaman kolonial Belanda dahulu, dimana yang punya kulit putih derajatnya lebih tinggi daripada mereka yang berkulit sawo matang atau hitam. 

Dari ssejak itu lah kemudian pemikiran seperti ini terus berlanjut hingga sekarang, dan menjadikan aspek fisik untuk menilai baik buruknya seseorang. Padahal sangat penting untuk mengenal seseorang bukan hanya pada tampilannya saja, namun apa yang ada dalam diri mereka juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun