Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antara Semut dan Fobia Takut Gagal

2 Agustus 2024   21:50 Diperbarui: 3 Agustus 2024   23:01 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah ada orang yang fobia pada kegagalan? (Gambar: Unsplash/Gadiel Lazcano)

Benarlah kata peribahasa: ada gula, ada semut. Dari mana semut tahu ada gula, padahal saya tidak menyimpan butiran gula di meja? Saya ubek-ubek artikel dan, aha, syahdan semut-semut itu mengikuti jejak semut perintis yang menanggalkan sejumlah kecil feromon.

Urusan ikut jejak begini, hewan memang jagonya. Kupu-kupu jantan, misalnya, dapat mencium dan melacak kupu-kupu betina yang berjarak ratusan meter dan mengeluarkan feromon seksual dalam jumlah yang sangat kecil.

Di atas meja, eksplorasi semut dan gula masih berjalan. Pendek kata, semut lupa pada kata "gagal". Yang ada hanya "maju terus, pantang mundur".

Orang yang menderita atikifobia (Gambar: relationshipsmdd.com)
Orang yang menderita atikifobia (Gambar: relationshipsmdd.com)

/3/

Sebenarnya tidak ada masalah jika kamu takut gagal. Itu lumrah. Sangat manusiawi. Baru akan menjadi masalah apabila rasa takutmu atas kegagalan sudah berlebihan. Itu akan menjadi fobia. Namunya, atikifobia (atychiphobia) atau ketakutan yang sangat berlebihan akan kegagalan.

Jika sudah menderita fobia takut gagal, alamat kamu akan "jalan di tempat". Tidak akan  maju-maju. Mau buka kedai kopi, takut gagal. Mau buka toko kelontong, takut gagal. Mau buka percetakan digital, takut gagal. Kamu tiba pada tahap menunda atau menghindari aktivitas atau skenario apa pun yang berpotensi menimbulkan kegagalan.

Itulah atikifobia. Orang yang menderita atikifobia akan menghindari situasi apa pun yang mereka lihat berpotensi gagal, seperti wawancara kerja. Ada juga yang takut lamaran atau pinangannya ditolak. takut akan hubungan yang gagal, takut akan karier yang mandek, atau ketakutan-ketakutan lain yang menyiksa hati.

Celakanya, ketakutan akan kegagalan dapat memantik berbagai masalah emosional dan psikologis. Jika sudah menderita fobia takut gagal, kamu akan dirajam rasa malu, disiksa depresi, dirundung kecemasan, dirisak serangan panik, atau merasa rendah diri.

Wah, dampaknya sangat merugikan. Bisa merusak citra dan kinerja. Bisa mengganggu cara bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Bisa berdampak negatif terhadap dirimu di rumah, di kantor, atau di sekolah.

/4/

Mengapa seseorang bisa menderita fobia takut gagal atau atikifobia? Berikut ini beberapa musabab seseorang mengalami atikifobia.

1. Riwayat keluarga. Jika gangguan kesehatan mental seperti fobia, kecemasan, atau depresi terjadi dalam keluargamu, kemungkinan besar kamu akan mengalami atau memiliki kondisi fobia takut gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun