Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Buat Apa Kita Tahu Bahasa Tubuh

28 Juni 2024   12:18 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:05 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tubuh yang mencintai rasa sedih (Ilustrasi: Pixabay/Putu Elmira)

Jadi, perhatikanlah bahasa tubuh yang terpancar lewat mata, bibir, tangan, kaki, atau sikap tubuh seperti paparan berikut.

Pertama, bibir. Perhatikanlah bibir lawan bicara, (1) bibir menyempit menandakan ketidaknyamanan; (2) bibir bergetar bisa menandakan ketakutan atau kesedihan; (3) bibir mengerucut menandakan kemarahan atau ketidaksetujuan; (4) bibir terbuka berarti merasa rileks atau nyaman.

Kedua, senyum. Simaklah (1) senyum tulus ditunjukkan dengan sudut mulut agak terangkat, mata menyipit dan berkerut di sudut; (2) senyum palsu atau tidak tulus tidak melibatkan mata dan itu terjadi sebagai respons atas kikuk, canggung, atau ketidaknyamanan; (3) senyum seringai biasanya mewakili ketidaksenangan atau penghinaan; dan (4) senyum ketertarikan biasanya disertai dengan kontak mata yang lama, pandangan sekilas, atau kepala yang dimiringkan.

Ketiga, kedipan mata, bermakna (1) berkedip cepat menunjukkan rasa stres; (2) berkedip cepat dan intes menandakan ketidakjujuran--meski tidak selalu bermakna seperti itu; dan (3) kedipan menjadi lebih cepat ketika kita mengatasi masalah yang sulit, merasa tidak nyaman, serta takut atau khawatir tentang atau terhadap sesuatu.

Keempat, pupil mata. Perhatikan pupil mata yang (1) membesar, ketika perasaan positif terhadap seseorang menghangatkan hati, seperti ketertarikan romantis; (2) melebar atau membelalak sebagai respons atas gairah sistem saraf, serta merasa marah atau takut; dan (3) mengecil ketika tidak menyukai sesuatu.

Kelima, arah pandangan. Tilik mata (1) orang yang matanya terus menatap ke arah meja prasmanan, berarti ia lebih tertarik makan daripada berbicara; (2) orang yang matanya sering mengarah ke pintu keluar menunjukkan ia mungkin ingin segera pergi; dan (3) orang cenderung mengalihkan pandangan ke bawah atau ke satu sisi berarti sedang berusaha mengatasi masalah, mengingat informasi atau kenangan, atau memikirkan sesuatu yang sulit.

Keenam, lengan. Perhatikan, orang sering menyilangkan tangan saat merasakan (1) rentan sehingga merasa tidak aman atau nyaman; (2) cemas terhadap hal atau sesuatu; (3) tidak tertarik untuk mempertimbangkan perspektif lain; (4) lengan yang disilangkan bisa menunjukkan rasa percaya diri; (5) lengan yang disilangkan sambil tersenyum, bersandar, atau menunjukkan tanda-tanda lain yang merasa nyaman, berarti bisa mengendalikan situasi atau dapat memberikan rasa perlindungan pada seseorang.

Ketujuh, kaki. Perhatikan (1) kaki dan tungkai dapat menunjukkan kegugupan dan kegelisahan jika diketuk-ketukkan, digoyang-goyangkan, atau dipindah-pindahkan dari satu kaki ke kaki lainnya; (2) kaki yang disilangkan bisa menunjukkan juga keengganan untuk mendengarkan apa yang dikatakan seseorang, terutama ketika tangan juga disilangkan; (3) arah kaki yang menjauh berarti lebih ingin berhenti daripada melanjutkan pembicaraan; dan (4) arah kaki kepada lawan bicara berarti kemungkinan besar orang tersebut menikmati percakapan.

Kedelapan, tangan. Perhatikan baik-baik (1) tangan terulur dengan telapak tangan menghadap ke atas mencerminkan keterbukaan yang tidak disadari; (2) tangan terkepal menunjukkan kemarahan atau frustrasi, terutama pada seseorang yang mencoba menekan emosi tersebut; (3) tangan menyentuh pipi secara naluriah bisa menandakan seseorang sedang mempertimbangkan sesuatu dengan hati-hati atau sangat tertarik dengan apa yang kita katakan.

Kesembilan, napas. Biasanya napas (1) cenderung meningkat bilamana kita sedang stres, baik stres positif atau negatif, sehingga seseorang yang bernapas dengan cepat mungkin saja bersemangat, cemas, serta gugup atau khawatir; (2) panjang dan dalam dapat menunjukkan perasaan lega, amarah, atau kelelahan; dan (3) lebih lambat daripada biasanya menunjukkan keadaan tenang atau penuh perhatian.

Kesepuluh, sikap tubuh. Cara seseorang berdiri atau duduk serta di mana dilakukan dapat memberikan beberapa petunjuk tentang perasaan, misalnya (1) bersandar di dinding atau penyangga l menunjukkan kebosanan atau ketidaktertarikan; (2) mencondongkan tubuh ke depan atau ke arah seseorang menunjukkan ketertarikan atau kegembiraan; (3) berdiri tegak, terkadang dengan tangan di pinggul, dapat menunjukkan kegembiraan, semangat, dan kepercayaan diri; (4) berdiri tegak dengan tangan di samping menunjukkan kesediaan terlibat dan mendengarkan pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun