Petaka tiba. Korsel terus menyerang. Gagal sekali, serang lagi. Begitu gagal, serang lagi. Hingga tiba pada menit ke-45 (+1). Serangan dari sayap kanan membuat para pemain Indonesia turun bertahan. Umpan silang disambar Eom Ji-sung. Sundulan Ji-sung menimpa kepala Komang dan bola meluncur ke dalam gawang.
Skor imbang, 1-1. Di sini, naga-naganya Bung Towel bersorak.
Garuda Muda dan Kualitas Mental
Apakah mental pemain Indonesia ambruk setelah skor imbang? Tidak. Alih-alih ambyar, mental Rizky Ridho dkk sungguh menakjubkan. Dua menit kemudian, satu gol lagi tercipta. Lagi-lagi Struick aktornya. Striker yang digelari El Klemer itu berhasil memanfaatkan umpan Jenner dan kesalahan Jong-beom mengantisipasi bola. Ia cocor bola ke dalam gawang yang sudah kosong. Skor 2-1 untuk Indonesia.
Struick kembali bikin dada kiper Korsel berdentam-dentam. Sontekan keren yang membuat bola melenting telah memaksa Jong-beom terbang menepis bola. Gagal sudah Struick mencetak trigol pada babak pertama.
Babak kedua masih seru. Tukar-menukar serangan terus terjadi. Pasukan Taeguk Warriors harus kehilangan seorang pemain. Lee Young-jun dikertumerahkan oleh Evans. Ia dianggap mengarahkan telapak sepatunya ke kaki preman Indonesia, Justin Hubner.
Meski begitu, tim besutan pelatih itu berhasil menyamakan kedudukan. Pada menit ke-84,Jeong San-bin terlepas dari jebakan offside. Sepakan datarnya meluncur ke dalam gawang Ernando. Skor imbang lagi, 2-2.
Kali ini bukan cuma dada Bung El Handuuk yang berdebar-debar. Dada saya juga berdegup keras. Suaranya seperti beduk yang kulitnya terkena rembesan hujan. Tidak ada gol hingga waktu normal kelar. Laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Stamina Pratama Arhan dan Witan Sulaiman kedodoran. Fajar seperti dolanan perosotan. Terima bola angin-anginan. Sungguh, saya tetap menunggu terusan laga sekalipun dada deg-degan. Jarang-jarang begadang buat menonton timnas. Maka, dijabani saja.
Betapa mendebarkan babak pertama waktu tambahan. Anak asuh Shin Tae-yong tetap gigih dan gagah. Tidak tampak keteteran, meskipun sudah bermain lebih dari 100 menit. Meski napas megap-megap, stamina tetap kuat.
Pada babak kedua waktu tambahan, Indonesia justru mendominasi serangan. Meski serangan silih berganti, tak satu pun yang berbuah gol. Mau tidak mau, laga lanjut ke babak adu penalti. Dan, adegan bal-balan pun menegangkan. Hingga sepuluh penembak, kedudukan imbang 9-9. Ditambah dua penembak lagi, hasilnya menenangkan.Â