Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Setali Tiga Uang, Kamu dan Mantan Sama Saja [4]

23 April 2024   10:03 Diperbarui: 23 April 2024   10:22 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirundung kecewa (Gambar: Pixabay.com/Putu Elmira)

Pada tahun 1960-an, nilai kupang menjadi 11/4 rupiah. Itu sebabnya muncul peribahasa seringgit dua kupang, karena nilai 1 ringgit setara dengan 2 kupang.

Dirundung kecewa (Gambar: grid.id)
Dirundung kecewa (Gambar: grid.id)

Kecewa pada Diri Sendiri

TIBA-TIBA saja kamu meragukan kemampuanmu. Perjalanan kariermu tidak semudah yang lain, pencapaianmu tidak segemilang yang lain, perjalanan cintamu ternyata tidak semulus yang lain, dan wajahmu yang tidak cukup rupawan menambah rasa tidak percaya dirimu.

Kemudian, kamu merasa takdir terlalu kejam memperlakukan dirimu. Kamu pun mulai merasa iri. Lalu, cemburu buta. Apalagi setelah kamu menganggap dirimu tidak sepenuhnya dicintai oleh orang-orang di sekitar kamu.

"Ah, sudahlah, sejak kecil aku memang tidak berguna!" Kata-kata meremehkan diri sendiri mulai muncul. "Ini karena kakakku diperlakukan lebih istimewa. Aku bagai anak pungut saja." Bisikan dalam hatimu makin menikam. "Tuhan tampak kurang bahagia saat menciptakan aku."

Pikiran-pikiran negatif itu menguras energimu. Kecemburuan mulai menyeruak ke permukaan. "Mereka memang istimewa," katamu membatin, "apalah aku ini jika dibandingkan dengan mereka."

Kamu mendaftar masuk universitas negeri, tidak lolos. Pilihan kedua tidak lolos juga. Kamu membatin lagi, menyudutkan diri sendiri lagi, menyulut api cemburu lagi, "Aku memang tidak ada apa-apanya!"

Kamu putus dengan kekasihmu. Beberapa lama kamu memilih tidak akan jatuh hati kepada siapa pun. Kamu yakin, semua laki-laki sama saja. Kamu yakin, semua wanita sama saja. Lalu kamu berubah pikiran. Seseorang menjatuhkan hatimu. Waktu berlalu, kamu tiba pada simpulan: kamu dan mantanku sama saja.

Kamu mulai dihantam perasaan cemas. Kamu khawatir apa kata orang, tanggapan orang, dan penilaian orang terhadap dirimu. Kamu cemburu kepada orang-orang di dekatmu yang melenggang masuk kampus ternama dengan mudah, bahkan tak mesti melewati tes masuk perguruan tinggi. Api cemburu berkobar di dadamu.

Akhirnya kamu berkata, "Sama saja. Tidak ada bedanya. Baik aku ada ataupun tiada, tidak ada orang yang peduli." Tentu saja kalimat pesimistis itu keliru, tetapi nasihat tidak akan kauserap dengan baik dalam keadaan batin yang selabil itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun