Lewa menaruh buku di atas meja. Ia menatap Ethan lekat-lekat. Tampaknya ia sudah amat pegal hati. "Tolong diam, Ethan. Aku sedang merampungkan Warisan dalam Kamar Pendaringan."
"Bukunya Widz Stoops?"
Lewa mengangguk. "Tentang cinta anak kepada masakan dan kasih ibunya."
"Oke, aku diam." Ethan membuka kemasan paket sambil merekamnya. Begitu terbuka, ia berseru sampai-sampai Lewa terperanjat. "Aha! Berdansa dengan Kekasih Rahasia."
"Pelesetanmu aneh, Ethan. Berdansa dengan Kematian," tukas Lewa tanpa menoleh.
"Kematian itu kekasih yang paling setia menunggumu, Lewa."
"Begitu ia datang, Ethan, kamu modar!" [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H