Anda perokok kelas berat? Kalau jawaban Anda "ya", kita senasib. Apakah Anda mau berhenti merokok? Kalau jawaban Anda "ya", kita satu keinginan. Perbedaannya, saya sudah berhenti merokok. Bagaimana caranya? Silakan baca hingga tuntas.
RYUKANA. Begitu nama putra kami. Panggilannya Ryu. Nama lengkapnya, Ryukana Widya Pabichara. Nama paddaengang Makassar, Daeng Rimakka. Seorang teman berkata, namanya beraroma Jepang. Saya bilang, bukan.
Ryu saya pulung dari bahasa Makassar. Artinya, tangguh. Dalam bahasa Makssar ditulis dengan "riu". Biar keren, saya dan istri sepakat menggunakan huruf "y" menggantikan huruf "i". Jadilah "Ryu".
Kana dari bahasa Makassar juga. Artinya, kata. Jika diterjemahkan lebih bebas ke dalam bahasa Indonesia, "kana" bisa bermakna "sastra", bisa pula dimaknai "sabda". Jadi tidak ada tembang dangdut: khana, khana, engkaulah ....
Lalu, mana bagian rahasia berhenti merokok? Sabar, ya.Â
Ketika berusia lima bulan dalam kandungan, berat badan Ryu dinilai kurang bagi bayi seusianya. Alhasil ibundanya Ryu, Amel Widya, berjuang keras agar berat badan si buah hati terpenuhi sesuai pertumbuhan per pekan.
Tak disangka tak diduga, Tuhan menghadirkan ujian. Memasuki pekan kehaamilan ke-33, ibundanya Ryu mengalami sedikit pendarahan. Kami segera ke RS Azra Bogor. Ternyata, sudah pembukaan kedua.
Ryu hampir lahir prematur. Padahal, kata dokter, paru-paru dan beberapa organ dalam belum kuat. Jadilah kelahiran ditunda dulu. Diupayakan setidaknya lahir pada pekan ke-35. Kalau bisa, pekan ke-37.
Tuhan malah berkehendak lain. Hingga pekan ke-39, istri saya belum mengalami tanda-tanda bakal segera melahirkan. Ketika menjalani pemeriksaan rutin di Dr. Inayatullah Rifai, pekan depan kandungan akan diinduksi.
Naga-naganya Ryu enggan diinduksi. Senin dinihari, perut bundanya mules. Melilit. Sempat keluar cairan. Segera kami bergegas ke rumah sakit. Ternyata sudah pembukaan kedua. Kata Bidan, butuh lima jam hingga pembukaan ke-10.