Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Lontarak Panngissengang, Warisan Tradisi Literasi Turatea

15 Februari 2023   08:29 Diperbarui: 15 Februari 2023   10:50 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manuskrip buku kuno (Gambar: Kompas.com)

Ada juga lontarak appiallo (mencari hari yang baik atau tepat untuk melakukan sesuatu) dan appiassa (lontarak yang membahas tentang cara mengenali atau mengetahui karakter orang lain).

Naskah lontarak biasanya menggunakan aksara atau huruf lontarak yang terdiri atas (1) lontarak jangang-jangang--aksara lontarak yang digunakan pada abad 15--16, (2) lontarak samarak--aksara lontarak yang digunakan hingga sekarang, (3) lontarak bilang-bilang--aksara lontarak yang digunakan oleh Colliq Pujie pada kisaran 1800-an, dan (4) lontarak Serang--aksara Arab dengan menggunakan bahasa Bugis-Makassar.

Meneroka Contoh Lontarak Pangngissengang

BANYAK sisi kehidupan yang dapat kita singkap dari lontarak panngissengan. Satu contoh, lontarak panngissengang mencatat perkara akanrei bulanga (gerhana bulan). 

Teks saya transliterasi dan terjemahkan dari lontarak milik Syaifullah Daeng Marewa, seorang budayawan yang menetap di Tanjong Ala, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

Lonna akkanrei bulanga ri bulang Syawwalak tanrana lamajai tugarring, lajojai atinna sikamma tumakkamponga, lasarriki anging sallatanga, laokalak tongi nigappa kanre-kanreanga.

[Apabila gerhana bulan terjadi pada bulan Syawal pertanda banyak orang yang akan jatuh sakit, sering terjadi angin ribut, dan makanan susah didapat.]

Selanjutnya, ada pula lontarak panngissengang yang mencatat perkara kilak (kilat, halilintar) yang saya nukil dari lontarak milik Batollahi Daeng Narang, pemilik lontarak dan beberapa naskah kuno yang menetap di Kabupaten Jeneponto.

Lonna assembak-sembaki kilaka ri allo Jumak tanrana laniak kabajikang ambattui karaenga siagaang tumakbuttayya. Laturungi dalleka. Labella tongi sikamma balayya.

[Apabila kilat menyambar-nyambar pada hari Jumat pertanda pemerintah dan rakyat akan menemukan hal-hal baik. Rezeki akan turun. Menjauh semua bala.]

Kemudian, lontarak panngissengang yang memuat pasal tentang rongrong (gempa bumi). Teks saya kutip dari lontarak milik Silang Magga. Pemilik dan penulis lontarak dengan menggunakan aksara Serang, menetap di Borongtammatea, Kel. Bontotangnga, Kec. Tamalatea, Kab. Jeneponto.

Lonna akkajariangi rongronga ri bulang Muharrang, pinaknaki wattunna. Punna subui naronrong buttaya tanrana laniak bunduk lompo. ...

[Jika gempa bumi terjadi pada bulan Muharram, perhatikan waktu kejadian. Jika gempa bumi terjadi pada saat salat Subuh pertanda akan terjadi keributan besar atau perang hebat. ...]

Bukan hanya itu. Lontarak panngissengang juga memuat pengetahuan tertentu, seperti cara bercocok tanam, mencari ikan, merawat ternak, mengarungi samudra, mengobati cedera, mengatasi patah tulang, dan perkara lain yang erat kaitannya dengan profesi manusia.

Malahan, tidak sedikit lontarak panngissengang yang di dalamnya ada pengetahuan tentang ilmu fisiognomi atau mengenal karakter orang lewat ciri-ciri fisik.

Pengetahuan yang terekam dalam naskah kuno, seperti lontarak panngissengang, menunjukkan kecendekiaan leluhur kita pada masa lampau. Mereka bahkan menyimpan dan mengabadikan kecendekiaan itu lewat tulisan-tulisan yang sarat makna. [kp]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun