Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mencari Tiket Capres untuk Ganjar

4 Februari 2023   15:04 Diperbarui: 4 Februari 2023   15:07 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Namun, Grace menyatakan PSI enggan menyerah. Ia terus mencari jalan supaya Ganjar mendapat tiket capres. Mereka bergerilya ke partai politik parlemen agar mendapat dukungan, semisal kepada Koalisi Indonesia Bersatu.

Hanya saja, KIB (Golkar, PAN, PPP) tampak seperti hendak mengusung Airlangga Hartarto. Ridwan Kamil yang namanya sempat melesat, dirangkul agar 'jalan tetap mulus' bagi Airlangga.

"Kita komunikasi dengan partai-partai nonparlemen. Kalau ditotal, suaranya mencapai sembilan persen," katanya lagi. "Partai-partai parlemen pun kita komunikasi. Termasuk dengan KIB. PAN, misalnya."

Malahan, PSI lebih Ganjar daripada PDIP. Syahdan, PSI memajang spanduk, baliho, atau ornamen pariwara apa saja di tiap-tiap kantor mereka dari kantor pusat hingga kabupaten atau kota.

"Semoga saja Pak Ganjar bisa mendapatkan tiket. Kalaupun tidak, kami tetap mendukung Pak Ganjar," tutur Grace.

BISAKAH Ganjar mendapat tiket? Kalau melihat sepak terjang PSI, sepertinya belum cukup. Kendati PSI ngos-ngosan, raihan suara mereka tidak mencukupi untuk mengusung sendirian capres. Pemilu lalu, lolos ke Senayan saja tidak. [KP]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun