Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mengenang Chrisye: Ketika Tangan dan Kaki Berkata

30 Maret 2021   18:07 Diperbarui: 30 Maret 2021   20:41 3554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chrisye, legenda musik Indonesia (Foto: Musica Studio)

Namanya pun berubah menjadi Chrismansyah Rahadi.

Kendala tiba. Chrisye amat berat hati untuk menyampaikan kabar pindah agama kepada sang ayah. Ia tidak ingin menyakiti hati ayah dan ibunya. Namun, kabar harus segera disampaikan. Ia tidak ingin berlama-lama menanggung resah.

Sang ayah ternyata tidak marah. "Papa hanya dititipi anak oleh Tuhan, semua kembali kepadamu."

Akhirnya Chrisye bisa meminang gadis pujaan hatinya. Yanti, sapaan Gusti Firoza Damayanti Noor, menerima lamarannya. Sekretaris Guruh Sukarnoputra itu ia nikahi pada 12 Desember 1982. Cinta bersemi, mahligai rumah tangga bermula.

Hari ini, petang ini, empat belas tahun setelah kepergian mendiang Chrisye, saya putar kembali video lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Hati saya terbuai. Tenang sekali.

Mengalirlah ingatan tentang proses kreatif lagu itu. Syahdan, Taufiq Ismail sempat mengalami empat minggu macet ide. Ia gagal menemukan larik-larik puitik untuk digubah menjadi lirik lagu. Ia hampir menyerah, sebelum akhirnya ia membaca Ayat 65 dalam Surat Yaasiin.

Dari sanalah Taufiq menganggit lirik lagu. Dari lirik gubahan Taufiq itu Chrisye mengaransemen lagu. Dari situlah hati saya menemukan suasana petang yang teduh. Petang bergelimang hujan, petang bergelimang rindu.

Akan bertemu hari mulut dikunci, kata takada lagi. Konon, Chrisye tertegun ketika membaca dua baris awal lirik lagu. Matanya berkaca-kaca. Akan tiba masa, takada suara, berkata tangan kita tentang apa yang dilakukannya. Syahdan, air mata Chrisye membuncah tatkala tiba pada lirik itu.

Hari ini, petang ini, dada saya didentam tanda tanya. Apakah nanti yang akan dikatakan oleh kaki dan tangan saya? Apalah daya mulut saya nanti ketika ia sudah terkunci. Adakah tangan saya ini, jemari saya ini, sudah menebar kebaikan atau malah berselimut keburukan?

Chrisye, petang ini saya mengenangmu. Petang ini saya mendengarkan suara emasmu. [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun