Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Awkarin Beli Hotel, Netizen Beli Cermin

27 Maret 2021   10:10 Diperbarui: 28 Maret 2021   05:10 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membeli hotel di Monopoli (Foto: Twitter/Redi Prio)

Apa yang kamu lakukan ketika berusia 23 tahun? Awkarin beli hotel. Namun, jangan bandingkan dirimu dengan Awkarin. Kalian punya kisah sendiri, Awkarin punya jalan nasib sendiri. Kalaupun dipertukarkan, belum tentu Awkarin mau.

Pertanyaan itu tengah membahana di linimasa. Twitter riuh. Awkarin menduduki topik tren sejak kemarin. Gara-gara beli hotel, Awkarin menjadi buah bibir netizen. Fenomenal. Begitulah kira-kira saripati tanggapan netizen.

Bayu Joo, misalnya. Twitterian yang pernah terpilih sebagai "5 Warga Twitter Terpopuler" ikut urun komentar.

"Umur 23 Awkarin beli hotel. Gue pas umur 23 jangankan beli hotel, nginep di hotel aja pas study tour doang," kata Bayu di Twitter.

Cicitan Bayu kontan diserbu warga Twitter. Warganet serentak mengambil cermin, menatap diri sendiri, dan menakar apa yang telah mereka lakukan dan capai pada usia 23 tahun. Itulah nilai positifnya. Awkarin beli hotel, warganet beli cermin.

Berikut saya sajikan beberapa petikan introspeksi warganet.

Pertama, memikul beban ekspektasi keluarga. Sungguh mengharukan. Tidak dapat dimungkiri, sebagian di antara kita menjadi tulang punggung harapan orangtua. Kadang ekspektasi keluarga sangat berlebihan. Alih-alih memantik semangat, malahan menjadi beban.

Kedua, sibuk mencari lowongan kerja. Sebagai harapan keluarga, usia muda memaksa kita mulai mencari pekerjaan. Koran-koran diburu. Bukan untuk dibaca berita-beritanya, melainkan untuk melihat iklan lowongan kerja. Jika tidak dilingkari, iklan itu digunting dan dijadikan hiasan dompet.

Ketiga, gelagapan mencari pacar. Tidak sedikit pula di antara kita yang pada usia 23 tahun digedor tanda tanya. Sudah punya pacar? Itu masih mending. Kadang pulang kampung langsung kena todong pertanyaan "kapan menikah?".

Keempat, beli motor disubsidi bonyok. Sungguh komentar menggetarkan. Perasaan misqueen menggelegar. Betapa tidak, pengalaman membeli sepeda motor dengan bantuan subsidi bokap dan nyokap merupakan pengalaman sejuta umat.

Kelima, titip jualan. Ini yang paling mengharukan. Tahu benar kapan harus berusaha. Selagi ada cuitan yang menuai banyak perhatian, tukang titip dagangan bermunculan. Ada yang meminta izin dengan sopan, ada yang permisi dengan kalimat sedikit memaksa. Maklum, mau membeli hotel.

Membeli hotel di Monopoli (Foto: Twitter/Redi Prio)
Membeli hotel di Monopoli (Foto: Twitter/Redi Prio)
Meski begitu, ada juga warganet yang mengapresiasi capaian Awkarin dengan cara berkelakar. Berikut ini contohnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun