Perkara pemasaran, Deddy Corbuzier tahu benar cara membuat netizen penasaran. Kemarin sore, Kamis (18/3/2021), Deddy sempat mengumumkan kepada khalayak bahwa Irene Kharisma Sukandar menolak tanding langsung melawan Dewa Kipas. Alasannya, etika dan lain-lain.
Pengumuman itu Deddy uarkan di Twitter.
"Dewa Kipas sudah setuju tanding dengan GM Irene Sukandar di podcast saya, tapi saat ini Irene menolak karena masalah etika dll. Jadi udah, ya. Gue udah maksimal. Orangnya udah mau, satunya mundur." Begitu kicau Deddy lewat akunnya di Twitter.
Tidak hanya di Twitter, Deddy juga mengabarkan penolakan Irene lewat Instagram. Ia bahkan menyebutkan total uang yang akan didapatkan oleh peserta tarung. Semuanya dapat, baik kalah maupun menang.
"Irene Sukandar yang tadinya setuju tanding sekarang menolak tuk tanding. Saya sudah siapkan total hadiah Rp150 juta rupiah. Menang kalah dapat." Cicit Deddy lewat akunnya di Instagram.
Dengan demikian, tidak akan terjadi "menang jadi arang, kalah jadi abu". Semua dapat. Deddy juga mengakui bahwa duduk perkaranya bukan soal uang.
Lewat dua unggahan di media sosial, Deddy tahu sekali cara memantik kehebohan. Bermacam-macam komentar netizen. Ada yang membela pecatur jalur pos ronda, ada yang mendukung pecatur jalur profesional. Ada juga yang menjempoli dan mentertawai Deddy.
Hal itu membuktikan kemampuan Deddy memainkan irama promosi. Siniar miliknya kembali akan menuai pemirsa. Tarung langsung bakal menyedot perhatian warganet.
Namun, bukan soal berapa cuan yang dikeluarkan oleh Deddy dan berapa potensi uang yang bakal ia raup. Bukan soal itu. Ada yang tidak kalah menarik. Mengapa Dadang Subur alias Dewa Kipas berani menantang pecatur profesinal? Ternyata Pak Dadang mangkel. Ia kesal. Ia merasa harga dirinya tercabik-cabik.
"Saya sakit hati karena pernyataan Irene. Pertama, Mbak Irene mengatakan bahwa Dewa Kipas sudah mempermalukan percaturan Indonesia. Kedua, Mbak Irene bilang 'tidak ada yang jago yang turun dari gunung'," ujar Dadang Subur alias Dewa Kipas kepada cnnindonesia.com.
Dadang berangkat dari rasa sakit hati. Ia sudah mengabaikan tudingan banyak pihak soal dituduh penipu (cheater) yang bermain curang saat melawan Gothamchess, sekarang ia dianggap bikin malu dunia catur Indonesia.
Bukan hanya itu. Ia mengakui bahwa dirinya bukanlah seorang jagoan. Jadi, ia tidak sedang turun gunung dan bukan petarung di dalam komik.
Bagi Dewa Kipas, bertarung melawan pecatur profesional jelas tidak merugikan. Kalah, ya, kalah saja. Malah tetap dapat uang. Sekalipun terus bermain di kedai catur daring atau di pos ronda, uang belum tentu mengairi sakunya.Â