Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Lirik Lagu Lawas, Larik Ingatan, dan Lintas Gerimis di Mata

9 Maret 2021   15:03 Diperbarui: 9 Maret 2021   20:26 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Wage Rudolf Supratman (Foto: humas.surabaya.go.id)

Bintang Lima. Itu salah satu album Dewa 19 yang mendulang banyak cuan. Album itu laris manis. Lagu-lagu di dalamnya dipenuhi lirik-lirik puitis. Roman Picisan salah satu di antaranya. Selain aransemen musik, suara Once Mekel menambah syahdu lagu itu.

Tatap matamu bagai busur panah, yang kaulepaskan ke jantung hatiku. Amboi indahnya suasana tatkala hati jatuh cinta. Tatapan mata saja bisa melambungkan perasaan. Kadang bikin gemetar, dagdigdug tidak keruan, salah tingkah tanpa juntrungan. Begitulah kuasa mata.

Akan tetapi, Ahmad Dhani mengajak kita menyaksikan bagaimana mata yang busur panah itu, yang melumpuhkan sekaligus menguatkan itu, menghunjam di jantung dan hati. Jantung sebagai pusat kehidupan, hati sebagai muara perasaan.

Ada di antara kita yang mahir menyembunyikan rasa cinta, ada. Namun, mata selalu punya cara membunyikan cinta itu. Meski kausimpan cintamu masih, tetap napasmu wangi hiasi suasana, saat kukecup manis bibirmu. 

Cinta memang sering sekali seperti Tuhan--bekerja diam-diam, bekerja dalam diam. Barangkali, kalau mau kita terabas tabir cinta, mencintai adalah manifestasi pemerdekaan hati. Begitu kita mencintai, kita akan bebas dari serakah kuasa.

Cintaku tak harus miliki dirimu. Ya, mencintai berarti bebas dari dan bebas untuk. Sekalipun hati bertepuk sebelah tangan, melepaskan yang dicinta membuat kita bebas dari amuk kemaruk. Meski perih mengiris-iris segala janji. Begitulah.

Seperih apa pun, sepedih apa pun, kita terbebas. Malahan dalam keperihan dan kepedihan akibat cinta kita masih bisa menyanyi dan menari. Aku berdansa di ujung gelisah, diiringi syahdu lembut lakumu. Ingatan. Perjalanan ingatan. Setelah yang dicinta pergi, yang mencinta menari.

Once Mekel (Foto: selebriti.com)
Once Mekel (Foto: selebriti.com)

Dealova, Once Mekel

Suara Once memang magis. Dealova buktinya. Lagu gubahan Opick tepat benar dinyanyikan oleh Once. Tinggi rendah nadanya, tarikan napasnya, derak getirnya, sungguh membius. Opick juga menaja lagu ini dalam dua kemasan: cinta kepada seseorang atau cinta kepada Tuhan.

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu. Dari situ harapan bergerak. Aku ingin menjadi sesuatu yang bisa kau rindu. Harapan itu bergerak karena ada yang menggerakkan. Karena langkah merapuh tanpa dirimu. Karena hati telah letih. Apalagi setelah bergerak ke sana sini dan masih fakir cinta.

Dalam pelukan cemas, kita pasti butuh bahu tempat bersandar. Dalam dunia takpasti, kita niscaya butuh pelukan menenangkan. Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kausentuh. Aku ingin kautahu bahwa aku selalu memujamu. Tanpa sandaran itu, tanpa pelukan itu, kita bukan siapa-siapa. Tanpamu sepinya waktu merantai hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun