Tidak heran pula jika beliau menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak dijual. Not for sale. Sosok dari luar partai yang ingin macam-macam mesti berpikir panjang. Langkahi dulu mayatku. Kira-kira begitu seruan terdalam SBY.
Penonton yang menyaksikan performa SBY di panggung bisa jadi menyangsikan, boleh jadi pula menyetujui, adanya campur tangan orang luar yang ingin mengulek Partai Demokrat. Sah-sah saja. Manajemen krisis yang kerap Pak SBY gunakan di dunia politik memang begitulah adanya.
Kalaupun ada di antara kita yang menyangka SBY tengah mengadu Jokowi dengan Moeldoko, itu boleh-boleh saja. Sungguhpun ada di antara kita yang mengira SBY tengah kebakaran jenggot, itu sah-sah saja. Eh, tunggu dulu. Beliau kan tidak berjenggot. Ah, sudahlah.
Kita tinggal menunggu apa yang akan terjadi. Moeldoko yang menjabat Panglima TNI semasa SBY berkuasa kini sudah terseret ke tengah panggung. Gitar sudah tersedia. Tinggal menunggu jemari Moeldoko beraksi. Akankah petikan gitarnya senada dengan alun suara SBY? Kita tunggu saja.
Atau, jangan-jangan suara gitar akan memaksa suara penyanyi menjadi fals. [kp]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI