Dengan demikian rasialisme akan pupus sendiri. Kecamuk politik sekusut apa pun tidak akan memantik tabiat rasial kita. Alangkah indah apabila fase terbebas dari belenggu rasialisme bisa kita alami. Indah sekali, damai sekali.
Tidak ada pihak yang kita gelari cebong, tidak ada orang yang kita sebut kampret, tidak ada lawan yang kita namai kadrun, tidak manusia yang kita panggil monyet!
Salam takzim, Khrisna Pabichara
Rujukan:
- Coakley, J. 2001. Sport in Society: Issues and Controversies. New York: McGraw-Hill.
- Koentjaraningrat. 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
- Kumparan.com. 14 Oktober 2020. Macam-Macam Ras di Indonesia dan Penyebarannya. Diakses pada Selasa, 8 Februari 2021, pukul 12.03 WIB.
- Maguire, J., dkk. 2002. Sport Worlds: A Sociological Perspective. Champaign Illinois: Human Kinetics.
- Sejarahlengkap.com. Macam-Macam Ras di Indonesia dan Ciri-Cirinya. Diakses pada Selasa, 8 Februari 2021, pukul 12.14 WIB.
- Woods, R. B. 2007. Social Issues in Sport. Champaign, Illinois: Human Kinetic.
- Tirto.id. 18 Januari 2021. Kenali Perbedaan Ras, Suku Bangsa, dan Jenis-Jenisnya. Diakses pada Selasa, 8 Februari 2021, pukul 12.10 WIB.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!