Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Abu-Pigai Rukun, Gerindra Dapat Sayonara

9 Februari 2021   18:01 Diperbarui: 9 Februari 2021   18:12 4097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu akrab Permadi Arya dan Natalius Pigai, serta juru damai (Foto: Twitter/@Don_dasco)

Itu satu contoh saja. Kalau ditambah satu, Habib Rizieq. Ketika masa kampanye pilpres, Prabowo sempat keceplosan akan menjemput Rizieq apabila terpilih pada pilpres. Memang benar Prabowo tidak terpilih, tetapi hingga saat ini tidak tersiar kabar Prabowo menjenguk Rizieq. Okelah, beliau sekarang menteri. Namun, bukankah bisa didelegasikan kepada pengurus Gerindra yang lain?

Dalam hemat saya, itu pemantik rasa sewot di antara sebagian warganet yang selama ini merasa "dikadali". Mati-matian membela Prabowo (berarti juga membela Gerindra), tetapi aspirasi tidak dihiraukan. Sufmi mempertegas rasa dongkol itu dengan ajakan membangun negeri bersama Abu. Muncullah pernyataan tidak puas, kesal, atau kecewa.

Tidak heran jika reaksi negatif bermunculan. Kalau mau jadi juru damai jangan tanggung. Ujar salah satu warganet. Dari foto ini saya percaya bahwa air kolam cebong berpengaruh terhadap otak, pengaruhnya lebih bahaya daripada narkoba. Kata warganet yang lain.

Ada juga yang langsung blak-blakan. Membangun negeri bersama Abu Janda? Itu kritik yang jelas tertuju kepada Sufmi. Efek dominonya, menggerus kepercayaan simpatisan terhadap Gerindra. Ketika banyak tokoh masyarakat mengingatkan keburukan tabiat Abu Janda, Gerindra malah ingin membangun negeri bersamanya. Netizen lain mengatakan, "Jijay!"

Selaku elite Gerindra, Sufmi tidak bisa mengabaikan tanggapan demikian. Jika tidak disikapi baik-baik dan bijak, simpatisan bisa bersikap antipati terhadap Gerindra. Mereka balik badan sambil berkata "sayonara". Suara partai bisa susut. Dukungan dari akar rumput pun raib. Salah-salah suara mengambang itu melimpah kepada Demokrat, PKS, bahkan Golkar.

Pak Sufmi bisa membaca sendiri tanggapan netizen. Kalau perlu, baca pelan-pelan satu demi satu. Pahami perasaan simpatisan Gerindra ketika diajak memperkuat diri membangun negeri bersama Abu Janda. Kata netizen: Pret!

Salam takzim, Khrisna Pabichara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun