USIA Messi memang sudah tidak muda, tetapi ia tetaplah Messi. Lihat saja aksinya pada laga teranyar yang ia lakoni. Kemarin, Senin (8/2/2021) dinihari, Barcelona bertandang ke kandang Real Betis. Bapak pertama kelas, Barca tertinggal 0-1 dari tuan rumah.
Koeman, pelatih Barca, memasukkan Messi pada menit ke-47. Hanya butuh dua menit bagi si Kutu untuk mencetak gol penyeimbang. Skor pun menjadi 1-1. Tidak bisa dimungkiri, kehadiran Messi bagi Barca masih sangat krusial. Meskipun tidak selalu berhasil, Messi punya sihir yang teramat sangat dibutuhkan oleh Barca saat ini.
Jika kita mundur sejenak pada awal musim ini, penyerang yang sudah merengkuh 6 (enam) gelar pemain terbaik dunia itu sempat ingin hengkang dari Barcelona. Pelbagai alasan melatari hasratnya, tetapi ia ditahan dengan segala cara oleh pengelola Barcelona.
Banyak pihak mengira Messi akan ogah-ogahan atau bermain sekehendak hati, tetapi waktu membuktikan bahwa Messi tetaplah Messi. Keran golnya sempat tersumbat pada beberapa laga awal, sesudah itu mengalir dengan lancar. Bahkan sekarang hanya terpaut satu gol dari Luis Suarez yang memuncaki klasemen topskor sementara.
Messi bagi Barcelona persis kata pepatah, mahal dibeli susah dicari. Ia paket komplet yang amat dibutuhkan di ruang ganti. Anak-anak muda seperti Frank de Jong, Pedri, atau Ansu Pati butuh sosok Messi sebagai sahabat sekaligus mentor. Messi juga masih dibutuhkan di atas lapangan. Gol demi gol yang lahir darinya berhasil menyumbang angka dan mengatrol posisi Barca.
Maka tidaklah tepat apabila Barcelona melepas Messi pada akhir musim ini. Biarkan Messi tetap di Barca, terus bermain hingga ia memutuskan gantung sepatu, biarkan ia menjadi legenda hidup yang menoreh banyak sejarah, dan--ini yang utama--menyuguhkan keindahan sepakbola.
Memang postur Messi tidak setegap Ibrahimovic, tidak juga sekokoh Ronaldo, tetapi tenaganya masih gres, gocekannya masih moncer, dan tusukannya masih tokcer. Dalam rentang tiga tahun mendatang, sepertinya ia masih bisa terjun dalam laga-laga krusial yang menguras tenaga.
Menjual Messi pada akhir musim ini demi alasan apa pun akan merugikan Barcelona. Bukan apa-apa, kita bisa melihat pengalaman mencari pengganti Xavi, Iniesta, dan Neymar. Belanja pemain jor-joran, hasilnya tidak memenuhi harapan. Alih-alih gacor, malah buang-buang cuan sehingga sekarang Barca menimbun banyak utang.
Dalam urusan nonteknis pun, jersi Messi paling laku dibanding pemain lain. Jelas itu perlu untuk mengisi pundi-pundi. Belum lagi ancaman kehilangan sponsor apabila Messi pindah ke klub lain. Pendek kata, siapa pun nanti yang terpilih menjadi presiden mesti mempertahankan Messi. Itu saja.
![Messi, pemain pria terbaik dekade 2011--2020 (Sumber: iffhs.de)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/02/09/download-602233028ede4802c5187862.jpg?t=o&v=770)
Messi punya bekal empat gelar pemain terbaik dunia (versi FIFA dan Ballon d'Or) pada 2011, 2012, 2015, dan 2019. Ia juga meraih posisi kedua pada 2013, 2014, 2016, dan 2017. Dengan demikian, Messi menerima 4 gelar pemain terbaik dan 4 kali posisi kedua sepanjang 2011--2020.
Selain itu, anggota Federasi Statistik dan Sejarah Sepakbola Internasional (IFFHS) dari 150 negara juga mempertimbangkan 6 gelar LaLiga, 5 Copa del Rey, 4 Piala Supercopa Spanyol, 2 juara Liga Champions Eropa, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub FIFA.
Deretan gelar tersebut jelas membuktikan bahwa Messi, secara individu, bukan pemain kaleng-kaleng. Statistik adalah kunci. Faktanya, IFFHS menempatkan Messi di atas Cristiano Ronaldo (2) dan Andres Iniesta (3). Bahkan jauh di atas dua penyerang lain, Robert Lewandowski (7) dan Zlatan Ibrahimovic (9). Daftarnya dilansir ESPNÂ lewat akun @ESPNFC di Twitter.
![Bidik layar 10 Pemain Pria Terbaik Dekade 2011-2020 versi IFFHS (Sumber: Twitter/@ESPNFC)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/02/09/screenshot-92-60223370d541df710450b852.png?t=o&v=770)
Selama Messi masih ingin bertahan di Barcelona, selama ia tidak ingin pergi, biarkan ia bertahan hingga pensiun. Mana tahu ia bisa seperti Carles Puyol, bertahan hingga akhir. Kalau tidak cukup penobatan pemain pria terbaik dalam satu dekade sebagai alasan, masih ada argumen lain.
Lembaga statistik yang berdiri sejak 24 Maret 1984 itu juga memasukkan Lionel Messi dalam 11 Pemain Pria Terbaik Dekade 2011--2020. Keberadaan Messi melengkapi trisula maut pilihan IFFHS yang diisi oleh trio Messi, Ronaldo, dan Lewandowski.
Nikmat apa lagi yang hendak didustakan oleh calon Presiden Barcelona?
Salam takzim, Khrisna Pabichara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI