JIKA ingin merebut puncak klasemen, mau tidak mau Manchester United harus menang saat bertandang ke kandang Arsenal. Tim asuhan Ole itu sudah tertinggal empat angka dari tetangga. Sayangnya, menang melawan Arsenal bukan perkara mudah.
Apalagi Manchester Biru, tetangga Manchester Merah yang berisik, sedang tangguh-tangguhnya. Sudah 12 laga dengan kemenangan. Capaian yang luar biasa. Arsenal adalah tim Liga Premier terakhir yang berhasil memenangi 12 laga di semua kompetisi pada rentang Agustus hingga Oktober 2007.
Kemenangan melawan juru kunci klasemen sementara, Sheffield United, membuat City nyaman di puncak klasemen. Laga yang berlangsung di Stadion Etihad (Sabtu, 30/1/2021) berakhir dengan skor 1-0 untuk tim besutan Pep Guardiola. Dengan 44 poin, City mengambil jarak dari tetangga.
Meskipun menyimpan Raheem Sterling, Malaikat Biru tetap perkasa di kandang sendiri. Sejak sepak mula, City langsung menggeber serangan. Sembilan menit laga berjalan, Jesus berhasil mengoyak jala lawan. Skor 1-0 bertahan hingga laga berakhir. Gol semata wayang Jesus sudah cukup untuk meraup tiga angka.
Selain 12 kali menang di semua kompetisi, City juga memperlihatkan ketangguhan pertahanan. Sisi yang rentan pada musim lalu kini sudah diperbaiki. City berhasil melalui 20 laga tanpa gol kemasukan musim ini. Prestasi terbaik dibanding klub lain di lima liga teratas Eropa.
Kemenangan dan kegemlangan Manchester Biru itulah yang menambah berat beban di pundak pemain Manchester Merah. Di dasar hati mereka berkata, "Kita harus menang. Kalau tidak, tetangga makin berisik."
***
SELISIH angka yang terus bertambah, kemenangan yang mesti diraih jika ingin menipiskan jarak, serta tuan rumah yang berusaha tampil mati-matian setelah keteteran dalam beberapa laga, membuat Manchester Merah harus bermain habis-habisan.
Pada menit-menit awal, Setan Merah langsung mengurung pertahanan Arsenal. Namun, tidak ada celah sedikit pun untuk menciptakan peluang. Bahkan, Arsenal beberapa kali mengancam pertahanan MU dengan serangan dari sayap. Pos yang ditempati Rowe dan Pepe berkali-kali menebar waswas di dada bek MU. Shaw mesti berjibaku mengadang laju Pepe.
Pada menit 20, harapan suporter MU untuk menyaksikan gol tercipta hampir menjadi kenyataan. Tendangan pojok Shaw tidak berhasil diamankan dengan baik oleh pemain Arsenal. Bola liar pun jatuh di kaki Fred. Sepakan ke arah kiri atas gawang mampu ditip dengan baik oleh Bernd Leno, kiper Arsenal.
Sebelas menit kemudian, menit 31, gantian pemain Arsenal yang membuat jantung David de Gea berdegup lebih kencang daripada biasanya. Pepe menusuk dari sisi kanan, meliuk-liuk mendekati garis pertahanan Setan Merah, lalu mencari peluang, tetapi tembakannya masih melenceng.
Peluang bersih lainnya bagi MU terjadi pada menit 34. Ruang tembak yang lapang dan bebas sudah menanti Fernandes di kotak penalti Arsenal. Ia tinggal berhadap-hadapan dengan David Luiz dan Leno. Sayang sungguh sayang, sontekan Fernandes masih melebar.
Kesempatan terakhir pada babak pertama tercipta pada menit 43. Pemain MU kontan menyerbu daerah pertahanan lawan. Bola tiba di kaki Rashford. Ia berdiri bebas di depan gawang. Sungguh punai lepas di tangan. Akibat terlalu lama mengontrol bola, bek Arsenal berhasil membuang bola.
Babak pertama berlalu dengan skor kacamata. Babak pertama yang menjemukan, sebab kedua tim bermain sangat berhati-hati. Tempo permainan mengundang kantuk penonton. Babak kedua masih sama. Kedua kesebelasan bermain seperti tim yang takut kemasukan gol duluan.
Willian yang masuk menggantikan Martinelli pada awal babak kedua terlalu sibuk memainkan bola. Setelah merangsek ke penalti Setan Merah, ia malah gagal mempertahankan bola. Si bundar sukses diadang oleh bek Setan Merah, Wan-Bissaka.
Harapan menyaksikan gol tampak pada menit 58. Kerja sama satu-dua di kotak penalti Arsenal terjalin dengan baik. Cavani selaku penguasa bola terakhir gagal mengoyak jala Leno. Sepakan kerasnya melenceng dari gawang lawan. Gagal lagi.
Dada Ole kembali berdebar-debar. Pada menit 65, kapten Setan Merah menjatuhkan Lacazette. Tendangan bebas bagi Arsenal. Lacazette maju selaku eksekutor. Jantung Ole rasa-rasanya akan mencelus dan menggelinding di atas rumput. Sepakan Lacazette membetur mistar.
***
HINGGA laga berakhir, pemain Setan Merah gagal mebawa pulang oleh-oleh tiga angka. Jarak dari tetangga masih terentang. Memang hanya berbeda tiga angka, tetapi City masih punya satu laga sisa.Â
Derita Ole bertambah gara-gara McTominay harus meninggalkan lapangan hijau karena cedera. Ia digantikan oleh Anthony Martial pada menit 37. Gagal menang, pemain cedera. Angka melayang, Ole oleng memikirkan laga berikutnya. Â
Jika menang pada satu laga tabungan itu, City bakal berjarak enam angka dari MU. Setan Merah sudah memainkan 21 laga, sedangkan Malaikat Biru baru menjalani 20 pertandingan. Perjalanan memang masih panjang. Musim belum selesai.Â
Namun, bolehlah Pep berdiri di puncak klasemen seraya berteriak kencang, "Pucuk, pucuk!"
Salam takzim, Khrisna Pabichara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H