Tenang saja, Diari. Selama kita tabah, guruku itu takkan mampu menjauhkan atau memisahkan kita.
Malahan, kitalah yang mesti memancangkan tanda tanya. Seberapa tabah hatinya merawat klausa najis menulis diari? Tubuhku dan tubuh pepuja hatiku tidak akan kehilangan tabah. Itu pasti. Hari ini begitu, besok masih begitu.
Bagaimana dengan tubuh guruku? Akankah tubuh beliau tangguh merawat tabah dalam memusuhimu, Diari?
Maka dari itu, Diari, mari kita serukan: Wahai Penulis Diari atau Catatan Harian di antero dunia, bersatulah!
Pemujarindu, 18 Januari 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI