Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hati Tidak Pernah Salah Sekalipun Jatuh Berkali-kali

17 Januari 2021   23:59 Diperbarui: 18 Januari 2021   00:04 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak salah, Diari. Aku percaya bahwa aku boleh jatuh cinta kepadanya berkali-kali, bahkan setiap hari. Tidak ada yang boleh melarang sesering apa pun aku jatuh cinta kepadanya. Kamu tahu, Diari. Kami punya banyak cara untuk membuat hati kami jatuh berkali-kali.

Apakah kami salah? Sudahlah, Diari, tidak perlu menyibukkan diri terus mencari siapa yang agak bersalah, sedikit bersalah, atau paling bersalah. Cinta tidak pernah berpikir salah atau benar. Cinta selalu tumbuh begitu saja seperti biji rumputan yang diterbangkan angin dan ditunaskan hujan, selalu punya daya tahan lebih kuat dibanding tubuh yang menampungnya.

Dia tidak salah, Diari, sama sekali tidak salah. Dia tidak salah kalau dia jatuh cinta kepadaku lantaran kelembutanku, tidak salah karena memilihku sebagai yang terakhir untuk merumahkan rindunya, tidak salah karena jatuh cinta kepadaku, tidak salah karena sering merasa hampa saat teerpisah dariku.

Cinta, Diari, selalu asing dari asal-muasal dan sebab-musabab.

Aku juga tidak bersalah, Diari. Cintaku yakin, ada yang istimewa dalam dirinya sampai-sampai aku tidak sanggup mencabut akar cintaku semasa masih berbentuk tunas, sebelum kemudian tumbuh menjadi pohon yang menjulang kokoh.

Jadi, Diari, berhentilah mencari-cari siapa yang salah. Sebab, hatiku dan hatinya tidak pernah salah lantaran selalu jatuh berkali-kali.

Tidurlah dalam selimut bahagia (Ilustrasi: chicagotribune.com)
Tidurlah dalam selimut bahagia (Ilustrasi: chicagotribune.com)
22.00 WIB

Diari, tolong sampaikan kepadanya. Katakan bahwa sebenarnya ada kalimat yang selalu kuharap meluncur bibirnya. Selamat berbahagia. Ya, aku selalu ingin mendengar ia mengucapkan kalimat itu, bukan selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore.

Sungguh, ucapan selamat--seperti selamat malam atau selamat tidur--sudah terlalu sering ia katakan. Sama seringnya dengan ucapan jangan lupa makan atau jaga kesehatan. Aku ingin ia sekali-sekali mengatakan selamat berbahagia. Kalau perlu, selamat berbahagia hanya denganku.

Diari, katakan juga kepadanya. Ia selalu ada dalam doa-doa yang kulantunkan menjelang tidur. Doaku tidak berisi "semoga kamu mimpi indah" atau "tidur nyenyaklah malam ini". Aku tidak mau berdoa seklise itu, Diari.

Katakan kepadanya, aku punya doa khusus baginya setiap menjelang tidur. Tidurlah malam ini dan esok pagi kamu terbangun dalam pelukan rasa bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun