Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terzina Mataku di Matamu

1 Januari 2021   15:32 Diperbarui: 1 Januari 2021   16:31 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang disembunyikan lidah dibunyikan oleh mata (Ilustrasi: livescience.com)


/1/

Matamu rintih dapur
tempat lidahmu mencerap
lezatnya rasa cemburu

Mataku benam lumpur
tempat hatiku mencicip
sepatnya rana sengsara

/2/

Matamu empuk kasur
tempat mimpimu menemukan
decur-decur dengkur

Mataku ceruk sangkur
tempat hidupku menamukan
denyar-denyar tengkar

/3/

Matamu lingkar sumur
tempat cucur peluhmu
membenam-benamkan gelisah

Mataku nanar kubur
tempat kucur nanahku
memburam-buramkan gairah

/4/
Mata kita mataluka
duka masa dewasa
menyapa masa kecilnya

mata kita matasaka
rahasia orang dewasa
menyapih aib bocahnya

2020

Catatan: terzina adalah salah satu jenis puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun