Selanjutnya, gunakan imbuhan /ke-an/. Itu langkah berikutnya. Setiak bentuk terikat "tak" otomatis dapat diimbuhkan konfiks /ke-an/. Mari kita uji kata-kata yang sudah ada di atas. Ketakenakan. Ketaknyamanan. Ketakberartian. Ketakterbacaan. Ketakselarasan. Â
Mari kita periksa. Kata bertani temasuk kata kerja. Apakah "tak" ditulis serangkai dengan bertani? Kita uji: ketakbertanian. Tidak bisa. Janggal. Dalam bahasa Indonesia disebut tidak berterima. Kejanggalan itulah yang dapat kita jadikan pedoman dalam penggabungan dan pemisahan.
Bagaimana kalau belum mengerti juga?Â
Ambil langkah tersakti: buka kamus. Unduh KBBI luring. Ya, bukan KBBI daring. Jika Anda menggunakan KBBI luring, Anda dapat dengan mudah mengecek mana kata yang digabung dan dipisah. Caranya mudah. Ketik "taka" maka muncul semua "tak-" yang diikuti kata dasar dari huruf /a/.
Supaya Anda tidak capai atau letih, silakan simpan tabel di bawah ini.
O ya, saya juga sudah memerinci kata dasar berdasarkan abjad awal. Misalnya, dari abjad berawalan /a/ ada 23 kata, /b/ 32 kata, /c/ 16 kata, dan /k/ 1 kata. Adapun perincian per abjad dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini.
Meski begitu, tabel tersebut bukan "harga mati". Bahasa itu dinamis. Selalu bertumbuh dan berkembang. Isi tabel itu pun bisa bertambah bisa berkurang.
O ya, berterimakasihlah kepada Bung Nursalam. Gara-gara beliau tulisan ini saya anggit.
Salam takzim, Khrisna Pabichara