Aku terkikik-kikik. "Terus?"
"Kata Pak Guru," katanya sambil berdiri tegak. "Dasar anak filsuf!"
"Begi...." Ia melenggang ke pintu. Tidak peduli kata "begini" belum rampung kuucapkan.
Aku berdecak-decak. Menggumam. "Dasar kembar!"
Tiba-tiba kepala Rain melongok di pintu. "Namaku Rain Lebat Nian."Â
Aku tergeragap. Menggeleng-geleng.Â
Belum habis kecut di hati, kepala River melongok pula di pintu. "Namaku River Arus Deras."Â
Aku tambah tergeragap. Terus menggeleng-geleng. "Dasar kembar!"
"Kami bukan buah," kata mereka serempak. "Kami tidak jatuh di dekat pohon. Kami adalah kami."
Salam takzim, Khrisna Pabichara