Estadio do Sport Lisboa e Benfica menjadi saksi betapa sembilan sontekan Les Parisien ke gawang Neuer tidak satu pun yang menghasilkan gol. Veratti yang masuk pada babak kedua menggantikan Paredes hanya meningkatkan dinamika dan determinasi.
Pada usianya yang ke-50, PSG ternyata tidak mampu mengangkat Piala Liga Champions Eropa. Dari situ kita paham bahwa kemauan tidak selalu sejalan dengan kemampuan. Kemauan pemilik PSG untuk berbicara banyak di kancah Eropa sudah luar biasa, tetapi kemampuan meraih gelar juara masih di luar biasa.
Meskipun demikian, PSG tidak perlu berkecil hati. Real Madrid selaku pemegang gelar UCL terbanyak pun baru meraih gelar pertama pada usianya yang ke-54, yakni pada musim 1955-1956. Mengalahkan tim dari Prancis pula.
Jagoan Italia yang sudah mengoleksi tujuh piala, AC Milan, malah merengkuh gelar pertama setelah berusia 64 tahun. Liverpool yang gelar juaranya disamai Bayern Muenchen malah lebih lama dari Real Madrid atau AC Milan. Butuh 85 tahun bagi Liverpool baru bisa menjuarai UCL.
Jadi, bersabarlah PSG Nasser. Masih ada waktu untuk menghambur-hamburkan uang. Belanja pemain lagi. Pembelian pemain muda termahal, Mbappe, pun sudah di tangan. Setidaknya dapat rekor pembelian pemain termahal. Kalau perlu pecahkan rekor Neymar dengan membeli Messi. Soal juara, tidak apa menunggu lagi.
Kata siapa PSG belum pernah meraih gelar juara? Semenjak Nasser memimpin PSG, sudah tujuh gelar Legue 1 mangkal di lemari piala PSG. Selain itu ada lima Piala Prancis, lima Piala Liga Prancis, dan tujuh Piala Super Prancis. Total 24 piala. Kurang apa coba?
Kurang satu: Juara Liga Champions Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H