Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

KAMI versi Arif Rahman Hakim dan KAMI versi Din Syamsuddin

20 Agustus 2020   22:06 Diperbarui: 21 Agustus 2020   06:26 3378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kabar Arif Rahman Hakim? Di sini, di tanah air yang dulu engkau bela mati-matian hingga berkalang tanah, sedang terjadi perang deklarasi. Tidak ada jaket kuningmu yang berlumur darah kering. Tidak ada legenda tentang anak-anak muda dengan teriakan garang dan lantang. Yang ada kini sebarisan orang-orang tua dengan sisa-sisa semangat kemudaan mereka.

Di beranda rumah, saya tertegun. Sebuah pertanyaan seperti palu godam menghantam kepala saya. Akankah ada sebutan Angkatan 2020 atau hanya Angka 2020? Sebuah lagu dinyanyikan oleh seorang musisi jalanan. Saya seenak udel saja mengubah syairnya: KAMI YANG DULU BUKAN KAMI YANG SEKARANG!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun