Apa kabar Arif Rahman Hakim? Di sini, di tanah air yang dulu engkau bela mati-matian hingga berkalang tanah, sedang terjadi perang deklarasi. Tidak ada jaket kuningmu yang berlumur darah kering. Tidak ada legenda tentang anak-anak muda dengan teriakan garang dan lantang. Yang ada kini sebarisan orang-orang tua dengan sisa-sisa semangat kemudaan mereka.
Di beranda rumah, saya tertegun. Sebuah pertanyaan seperti palu godam menghantam kepala saya. Akankah ada sebutan Angkatan 2020 atau hanya Angka 2020? Sebuah lagu dinyanyikan oleh seorang musisi jalanan. Saya seenak udel saja mengubah syairnya: KAMI YANG DULU BUKAN KAMI YANG SEKARANG!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H