Harus kita camkan bahwa kau-Â atau ku-Â diikuti oleh bentuk dasar suatu kata. Sementara itu, "merampas" pada contoh (3) merupakan turunan dari "rampas" yang dibubuhi awalan me-. Kalau mau mengubahnya bisa menjadi "kau merampas" atau "kaurampas".
Bagaimana dengan kata kau pada contoh kalimat (1) di atas? Penulisannya sudah tepat. Kau dalam kalimat tersebut tidak dalam posisi sebagai proklitik, tetapi sebagai pengganti "engkau". Lagi pula, tak bukan kata kerja. Khusus kalimat (4) tidak perlu diambil hati. Mencari tabah, kok, pada musim yang salah. Ambyar!
Tunggu dulu. Berarti judul lagu yang dipopulerkan oleh Slank keliru, dong? Ku Tak Bisa memang seharusnya ditulis Aku Tak Bisa. Namun, syair sebuah lagu dapat kita hitung sebagai puisi yang punya hak khusus bernama lisensi puitik.
Bagaimana kalau Kaka atau Bimbim tidak tahu kaidah penulisan proklitik ku- dan kau-? [kp]