Tentu kita semua paham bahwa melukai atau menyakiti adalah tindakan yang kejam, entah lewat perbuatan entah melalui perkataan. Bentuknya menyindir, hasilnya menyakiti. Modelnya meledek, hasilnya melukai. Ya, sama saja.
Orang lain makin terluka, hati kita makin gembira. Luar biadab!
(4)
Pilkada 2020 sudah di depan mata. Desas-desus sebentar lagi akan menjadi wabah. Pakar gosip akan segera beraksi. Netizen yang budiman sebaiknya berkemas sejak sekarang. Persiapkan daya tahan batin menghadapi serbuan pandemi aib.
Komunitas gibah virtual telah mewabah sehingga media sosial mengalami gagal fungsi. Para juru gosip yang lahir dari rahim kepentingan memeriahkan media sosial sebagai tempat untuk  saling menyindir, mengolok, dan mempermalukan satu sama lain.
Sisi gelap media sosial akhirnya lebih dominan daripada sisi terangnya. Para eksportir hoaks membagi kabar miring dan kabar buruk tanpa menimbang hati dan perasaan orang atau pihak lain. Perilaku menindas lantas menjadi kebiasaan.
Manusia beradab makin berkurang, sementara manusia biadab terus bertambah. [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H